Home » Buya Syafi’i Maarif, Muhammadiyah dan Kita
PERISTIWA

Buya Syafi’i Maarif, Muhammadiyah dan Kita

SURABAYA, jurnal9.tv, Innalillahi wainnailahirajiun. Indonesia Kembali berduka mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat Jumat pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tepat di usia 86 tahun.

Kabar duka ini beredar di media sosial. Meninggalnya Buya Syafii, sapaan akrab Ahmad Syafii Maarif, menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi warga Muhammadiyah, tapi juga bangsa Indonesia dan juga warga Nahdlatul Ulama. Semasa hidup pemikirannya banyak mewarnai dunia Islam dan kebangsaan Indonesia.

Dedikasinya dalam dunia pengetahuan tidak diragukan lagi, bahkan almarhum Gus Dur menyebutnya sebagai salah satu pendekar Chicago yang memiliki sumbangsih terhadap wacana keislaman di Indonesia.

Buya Syafii selain dikenal sebagai akademisi juga seorang pengayom umat. Khidmahnya pada Muhammadiyah tidak diragukan lagi, beliau menahkodai organisasi bentukan Kiai Ahmad Dahlan tersebut sejak era reformasi 1998 hingga 2005.

Buya memiliki segi kesamaan dengan sahabatnya Gus Dur. Selain kesederhanaannya yang masyhur, Buya adalah pemikir hebat yang memiliki kesamaan visi dengan Gus Dur dalam ihwal toleransi dan keberagaman di Indonesia.

Pengaruh sosok Buya Syafii bukan hanya terbatas pada generasi Muhammadiyah semata. Lebih dari itu sosok seperti Gus Dur, Buya Syafi’i adalah uswah bagi generasi muslim lintas batas. Baik kalangan Nahdliyin maupun Muhammadiyah, bahkan lintas iman sekalipun.

Di kalangan NU, seringkali disebutkan bahwa Buya Syafii adalah Gus Dur-nya Muhammadiyah, dan Gus Dur adalah Buya Syafiinya NU.

Namun kini Mutiara Bangsa itu telah pergi keharibaan Allah SWT, tugasnya di dunia sudah selesai.
Selamat jalan Buya Syafii, surga tempatmu. Amin. (REN)

Tags