Home » Ajip Rosidi, Sang Intelektual Tanpa Ijazah, Tutup Usia
PERISTIWA

Ajip Rosidi, Sang Intelektual Tanpa Ijazah, Tutup Usia

MAGELANG, JURNAL9.tv – Kabar duka menyelimuti dunia perbukuan dan kesusasteraan Indonesia. Rabu malam (29/7/2020),  sastrawan cum budayawan Ajip Rosidi tutup usia. Pria asal Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat itu mengembuskan nafas terakhir dalam usia 82 tahun di RS Tidar, Magelang, Jawa Tengah pada pukul 22.30 WIB.

“Betul, saya sedang mengurus segala sesuatu ini,” kata Nundang, Rundagi salah seorang anak Ajip Rosidi, dikutip dari Antara, Rabu (29/7/2020) malam.

Sebelum tutup usia, selama sepekan terakhir Ajip Rosidi dirawat dan sempat menjalani operasi di RSUD Tidar. Dikabarkan, suami dari aktris senior Nani Wijaya ini sempat terjatuh di rumah anaknya di Pabelan, Magelang, Jawa Tengah.

Kiprah Ajip di jagat kepustakaan Indonesia sulit dicari bandingannya. Ia tidak hanya menulis sastra dan mendirikan penerbitan (Pustaka Jaya), tapi juga merangsang kelahiran sastra-sastra daerah. Tahun 1989, secara pribadi Ajip memberi penghargaan Sastra Rancage kepada sastrawan yang menghasilkan karya sastra Sunda terbaik. Ini menjadi cikal bakal berdirinya Yayasan Kebudayaan Rancage yang tidak hanya memedulikan sastra Sunda, tapi juga meluas ke Sastra Jawa dan Sastra Batak.

Ajip Rosidi intelektual tanpa ijazah. pria kelahiran 31 Januari 1938 ini memutuskan tak menamatkan pendidikan SMA-nya di detik-detik menjelang ujian akhir. Konon, ia kecewa setelah membaca banyak koran memuat berita tentang kebocoran soal-soal ujian yang bisa dibeli dengan uang dan pengaruh orang-orang kaya. Meski tak memiliki ijazah, Ajip berhasil membuktikan diri bahwa kecintaannya kepada buku berhasil membangun intelektualitas individunya. Lelaki yang hobi menulis sejak kanak-kanak ini 20 tahun menjadi dosen tamu di Jepang. Tahun 2011 Ia juga mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa bidang Ilmu Budaya dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Bandung.

Sepanjang hayatnya, Ajip Rosidi mengabdikan diri pada dunia sastra dan budaya. Ia pernah menduduki posisi-posisi penting. Antara lain, Ketua Dewan Kesenian Jakarta (1972-1981), ketua IKAPI dua periode (1973-1976 dan 1976-1979), mendirikan Yayasan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin (1977) serta menginisiasi pembangunan Taman Ismail Marzuki di Jakarta.

Selamat jalan, Bung Ajip!

(shk)