Home » Soal Warung, Gus Ipul: Pemilik Harus Saling Menyadari
NU-PESANTREN

Soal Warung, Gus Ipul: Pemilik Harus Saling Menyadari

Pasuruan – Polemik seputar dibukanya warung nasi saat siang bulan Ramadhan mendapat perhatian Ketua PBNU, H Saifullah Yusuf. Baginya, polemik tentang warung makan yang buka di siang hari saat Ramadhan erat kaitannya dengan kesadaran masyarakat itu sendiri.

Menurut Gus Ipul, pemilik warung harus menyadari apakah warung tersebut pantas untuk dibuka atau ditutup.

“Sebenarnya ini kesadaran sendiri saja. Kalau warung itu tidak pantas dibuka, tidak usah dibuka. Menyadari sajalah,” katanya seusai acara khataman di kediamannya, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Ahad (12 Juni 2016) malam.
Hal itu disampaikan oleh Gus Ipul, menanggapi penyitaan terhadap barang dagangan di warung makan milik Saeni di Kota Serang, Banten, beberapa waktu lalu.

Setelah kejadian itu, muncul polemik soal warung yang buka di siang hari saat Bulan Ramadhan. Sebagian pihak menganggap bahwa hal itu merupakan tindakan intoleran.

Menurut Gus Ipul, kebijakan tentang larangan warung makan buka di siang hari saat Ramadhan harus disesuaikan dengan kondisi wilayahnya.

“Misal di Tejowangi (desa di Kabupaten Pasuruan), buka warung itu tidak pantaslah. Kalau di Pasuruan, mungkin ya (dilarang buka siang hari). Tapi kalau di kota-kota besar, di Surabaya, kudu buka,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur itu. (Kmp/saiful)

7 Comments

Click here to post a comment