Pasuruan, jurnal9.tv – Penerapan P5 dalam Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar mandiri dan kreatif. Seperti salah satu SMP di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Siswa mampu mempraktekkan jiwa usahanya dan meningkatkan keterampilan sosial dengan menggelar pentas seni.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) diselenggarakan tiap-tiap sekolah dengan Kurikulum Merdeka.
P5 biasanya diselenggarakan dengan bazar kewirausahaan sebagai praktek hasil eksperimen siswa.
Seperti yang dilakukan SMP Ma’arif NU Pandaan menggelar bazar kuliner.
Menurut Miftachul Ulum, Ketua Tim Koordinator P5, menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan agar siswa mampu mempraktekkan jiwa wirausahanya.
Sebelum diselenggarakan bazar, siswa juga diajak berkunjung ke tempat usaha dan mendapat motivasi dari wirausaha sukses yang didatangkan langsung ke sekolah.
“Harapan anak-anak punya jiwa kewirausahaan. Keluar sekolah tidak hanya mengandalkan ijazah, tapi punya skill yang kuat sebagai entrepreneur di masyarakat,” ungkap Miftachul Ulum.
Selain bazar, juga diselenggarakan kreasi seni budaya yang dilakukan oleh para siswi. Ada yang menampilkan fashion show, tari-tarian, cerita legenda, serta banyak yang menampilkan drama pahlawan.
Quinsha, siswi kelas 9, mengaku banyak yang menggunakan tema pahlawan karena momen masih dekat dengan Hari Pahlawan.
Selain itu, dengan menampilkan drama pahlawan, dia dan teman-temannya juga bisa mengerti beratnya perjuangan pahlawan untuk merebut Kemerdekaan Indonesia.
“Menurut saya pribadi, mungkin ditampilkan pada zaman-zaman saat ini tapi yang agak sopan. Atau mengenang jasa-jasa para pahlawan agar mereka lebih belajar kalau pahlawan tidak mudah membuat Indonesia merdeka. Jadi mereka perlu belajar bagaimana perjuangan para pahlawan,” ujar Quinsha.