Gresik, Jurnal9.tv – Setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19 sedekah Bumi kembali digelar warga dusun Betiring, desa Banjarsari, kecamatan Cerme, kabupaten Gresik, Minggu (26/06).
Sedekah bumi sebagai warisan budaya leluhur itu direspon positif oleh Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Saidah dengan memberikan dukungan agar upaya warga menjaga kearifan lokal itu tetap terjaga setiap tahunnya.
“Dari sekian banyak gelaran sedekah bumi yang pernah saya hadiri, acara sedekah bumi di dusun Betiring inilah yang paling besar. Tidak hanya sesepuh, remaja, tapi anak-anak juga ikut melestarikan. Bahkan, termasuk warga luar,”katanya.
Selain itu, politikus Gerindra ini mengaku kagum dengan warga Betiring yang begitu kompak, guyub rukun dan penuh semangat dalam membangun kebersamaan di acara sedekah bumi.
“Sedekah bumi yang digelar oleh warga Betiring ini patut diapresiasi dan layak diteladani warga desa lain. Mengingat budaya tradisional seperti ini semakin hari semakin punah,”pesannya.
Selama ini, ditambahkan Nur Saidah, dirinya juga ikut membantu berbagai persoalan yang ada di dusun Betiring. Salah satunya soal Jalan Poros Desa (JPD) karena tak kunjung diselesaikan.
“Langsung saya tanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik. Anggarannya sekitar tiga miliar untuk perbaikan JPD akhir tahun ini, termasuk di dalamnya ada jembatan,”ungkapnya.
Selain melalui dana Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Gresik. Anggota Dewan Gresik tiga periode ini mengaku siap memberikan bantuan melalui dana pribadi agar bisa membenahi persoalan yang ada di dusun Betiring.
“Tugas saya sebagai wakil rakyat adalah mengawasi setiap kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah, agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, secara pribadi saya juga selalu support apa yang menjadi kebutuhan penting warga secara umum,”tutupnya.
Gresik – Setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19 sedekah Bumi kembali digelar warga Dusun Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Minggu (26/06).
Sedekah bumi sebagai warisan budaya leluhur itu direspon positif oleh Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Saidah dengan memberikan dukungan agar upaya warga menjaga kearifan lokal itu tetap terjaga setiap tahunnya.
“Dari sekian banyak gelaran sedekah bumi yang pernah saya hadiri, acara sedekah bumi di dusun Betiring inilah yang paling besar. Tidak hanya sesepuh, remaja, tapi anak-anak juga ikut melestarikan. Bahkan, termasuk warga luar,”katanya.
Selain itu, politikus Gerindra ini mengaku kagum dengan warga Betiring yang begitu kompak, guyub rukun dan penuh semangat dalam membangun kebersamaan di acara sedekah bumi.
“Sedekah bumi yang digelar oleh warga Betiring ini patut diapresiasi dan layak diteladani warga desa lain. Mengingat budaya tradisional seperti ini semakin hari semakin punah,”pesannya.
Selama ini, ditambahkan Nur Saidah, dirinya juga ikut membantu berbagai persoalan yang ada di dusun Betiring. Salah satunya soal Jalan Poros Desa (JPD) karena tak kunjung diselesaikan.
“Langsung saya tanyakan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik. Anggarannya sekitar tiga miliar untuk perbaikan JPD akhir tahun ini, termasuk di dalamnya ada jembatan,”ungkapnya.
Selain melalui dana Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Gresik. Anggota Dewan Gresik tiga periode ini mengaku siap memberikan bantuan melalui dana pribadi agar bisa membenahi persoalan yang ada di dusun Betiring.
“Tugas saya sebagai wakil rakyat adalah mengawasi setiap kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah, agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, secara pribadi saya juga selalu support apa yang menjadi kebutuhan penting warga secara umum,”tutupnya.(ap/rfp)