Alumni Al-Khoziny Arab Saudi Laksanakan Badal Umroh untuk Santri Korban Wafat dalam Musibah Al-Khoziny

Surabaya, jurnal9.tv -Ikatan Santri Alumni Al-Khoziny (Is-Aluny) di Arab Saudi melaksanakan Badal Umroh untuk penghormatan, doa, dan kepedulian bagi santri Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang wafat akibat musibah runtuhnya mushala pesantren (29/9).

Pelaksanaan Badal Umroh tidak hanya diikuti oleh belasan alumni Al-Khoziny di Arab Saudi, tetapi juga diikuti langsung oleh Gus Ahmad Fatoni, putra Pengasuh Pesantren Al-Khoziny, KH Abdul Mu’id, yang saat ini sedang menimba ilmu di Mekkah.

“Alhamdulillah, hingga saat ini sudah ada 26 data santri yang telah mendapatkan restu dari orang tua mereka. Dari jumlah itu, 16 santri telah dilaksanakan Badal Umroh,” kata Maftuhin, alumni Pesantren Al-Khoziny dalam percakapan daring dengan Tim Satgas Al-Khoziny di Posko RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Senin.

Ia menjelaskan, 10 santri lainnya masih dalam proses dan pihaknya juga terus menunggu data tambahan dari keluarga santri lain, terutama restunya. “Badal Umroh ini merupakan penghormatan terakhir dari para alumni kepada almarhum santri, sekaligus kepedulian alumni yang tersebar di berbagai negara,” katanya.

Pelaksanaan Badal Umroh dilakukan melalui beberapa tahapan yang tertib dan sesuai syariat, diantaranya penghimpunan Data Santri Korban (restu tertulis), lalu Penunjukan Alumni Pelaksana Badal Umroh (ihram, thawaf, sa’i, hingga tahallul dengan niat khusus Badal Umroh atas nama santri korban) dan Dokumentasi/Piagam.

Selain doa melalui Badal Umroh, para alumni juga menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan moral kepada Pesantren Al-Khoziny dalam upaya penguatan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah membimbing ribuan santri.

“Kegiatan ini bukan hanya doa untuk para korban, tetapi juga bentuk dukungan kami kepada Pesantren Al-Khoziny agar tetap tegar, bangkit, dan terus melanjutkan perjuangan mendidik santri, juga ukhuwah Islamiyah yang terjalin melalui pesantren akan selalu hidup, bahkan hingga lintas negara,” tegasnya.

Tim Pemulasaran-Psikososial

Terkait proses pemulasaran dan psikososial, Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Polda Jatim menggandeng Satgas NU Peduli Al-Khoziny (Lazisnu, LPBI, RMI, PWNU, PCNU Surabaya, PCNU Sidoarjo, KPAI Fatayat NU, UINSA/Unusa) untuk proses pemulasaran dan psikososial.

“Tim DVI RS Bhayangkara Polda Jatim menggandeng Tim NU Peduli Al-Khoziny, karena keluarga korban lebih mantap untuk pengurusan jenazah ditangani tim NU secara hukum agama, mulai dari memandikan, mengkafani, memandu shalat jenazah, dan mengantarkan jenazah ke rumah duka, hingga doa bersama keluarga,” kata Ketua PW Lazisnu Jatim, H Afif Amrullah.

Pada Senin (6/10) siang, pelaksanaan shalat jenazah di RS Bhayangkara Surabaya untuk santri yang sudah teridentifikasi pun dihadiri Dewan Pengasuh Pesantren Al-Khoziny, KHR Muhammad Ubaidillah Mujib (Kiai Mamat), sedangkan Badal Umroh di Mekkah juga diikuti Gus Ahmad Fatoni, putra Pengasuh Pesantren Al-Khoziny, KH Abdul Mu’id, yang sedang menimba ilmu di Mekkah.

Selain pemulasaran, Tim NU Peduli Al-Khoziny juga melibatkan Tim KPAI Fatayat NU dan dosen UINSA/Unusa untuk melakukan upaya pendampingan psikososial bagi keluarga korban sejak menunggu proses identifikasi di RS Bhayangkara Polda dan pemulasaran hingga pengantaran ke rumah duka dengan ambulans Lazisnu Jatim.

“Keluarga korban meninggal memang banyak menunggu proses identifikasi RS Bhayangkara Polda Jatim di Posko Dinkes Jatim, karena memang ‘tetangga’ RS Bhayangkara, meski kami dari tim PWNU Jatim juga sudah menyiapkan posko di lantai bawah Aula PWNU Jatim, namun secara teknis memang lebih efisien di posko dinkes yang terdekat,” kata Afif Amrullah.

Hingga Senin (6/10) pagi pukul 07.00 WIB, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim melaporkan Jumlah Korban 154 Orang dan 5 body part belum teridentifikasi. Ke-159 orang itu meliputi Pasien Rawat Inap (6), Pasien sudah pulang (97), Korban pulang tanpa membutuhkan perawatan (1), dan Meninggal (50). (*/satgas)