Unisla Perkuat Jejaring Internasional di Thailand dan Malaysia

Lamongan, jurnal9.tv -Universitas Islam Lamongan (Unisla) Jawa Timur terus memperkuat jejaring kiprah dalam kancah internasional dengan menjalin sejumlah kerja sama strategis di Thailand dan Malaysia pada akhir Juni 2025.

“Kerja sama ini menandai langkah konkret Unisla dalam menginternasionalisasi, sekaligus memperkuat kolaborasi global di bidang pendidikan tinggi,” kata Wakil Rektor III Unisla, Dr. Winarto Eka Wahyudi, M.Pd.I, dalam keterangannya di Lamongan, Selasa.

Setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Fatoni di Thailand yang merupakan satu-satunya universitas Islam berbasis wakaf terbesar dan pertama di Thailand, ia menyatakan universitas ini memiliki visi jangka panjang yang ambisius.

“Visinya adalah membangun kawasan wakaf terintegrasi yang menggabungkan fungsi pendidikan tinggi, zona bisnis, layanan kesehatan, serta perumahan dalam berbagai kluster,” katanya dalam kunjungan ke universutas itu pada 25–28 Juni 2025.

Dalam kunjungan ke Thailand itu, Unisla juga menjalin kemitraan dengan Asean Mall, lembaga keuangan di bawah naungan Universitas Fatoni, serta Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Thailand.

Selain penandatanganan MoU, Dr. Eka juga menjadi pembicara dalam seminar internasional bertajuk “Profesionalisme Muslim” yang diselenggarakan di kampus Universitas Fatoni. Dalam forum tersebut, ia menyoroti pentingnya etos keilmuan dan integritas dalam membentuk generasi profesional muslim di tengah tantangan global.

Pada 30 Juni 2025, Unisla juga menandatangani MoU dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) di Shah Alam, Malaysia.

Dalam forum akademik internasional bertema “Bridging Tradition: Advancing Governance and Tertiary Education Through the Pesantren Model”, Dr. Eka memaparkan pendekatan inovatif yang menghubungkan tradisi pendidikan pesantren dengan tata kelola pendidikan tinggi modern serta pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

“Seluruh kerja sama internasional ini mencakup berbagai bidang, mulai dari kolaborasi riset, pengiriman mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) di luar negeri, program pengabdian masyarakat, hingga penerbitan karya ilmiah bersama,” katanya.

Ia menambahkan langkah ini menjadi bagian dari upaya serius Unisla untuk memperkuat posisi pesantren dalam diskursus global dan menghadirkan kontribusi nyata pendidikan Islam terhadap peradaban masa depan yang berkeadilan, kolaboratif, dan berbasis nilai. (*)