Waspada! Petasan Timbulkan Bahaya hingga Gangguan Mental

Surabaya, Jurnal9.tv – Menjelang Ramadhan, masyarakat sudah dihebohkan dengan adanya berita ledakan yang menghancurkan  puluhan rumah di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok Blitar. Ledakan tersebut diduga bersal dari petasan.

Meskipun hal semacam ini sudah berkali-kali terjadi, nyatanya tidak membuat masyarakat takut. Mereka masih menganggap petasan sebagai bagian dari cara merayakan hari-hari besar.

Kegemaran masyarakat untuk menyalakan petasan tanpa menghiraukan risikonya dipengaruhi oleh pop culture. Petasan memiliki karakteristik murah dan menyenangkan serta mudah untuk didapat. Masyarakat menyalakan petasan sebagai bentuk luapan kebahagiaan atas hari-hari besar.

Selain itu, keberhasilan dalam membuat petasan terbesar atau petasan dengan suara terkencang akan menumbuhkan kebanggan. Karena menyalakan petasan merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang, menyebabkannya dianggap sebagai kebiasaan. Sehingga akan terasa janggal ketika hal itu dihilangkan. Perasaan senang yang didapat serta menyalakan petasan yang termasuk budaya populer menyebabkan masyarakat abai terhadap bahaya yang mengintai.

Petasan berpotensi menyebabkan banyak hal. Di antaranya :

  • Kebakaran
  • Luka bakar
  • Polusi suara
  • Polusi udara
  • Dan juga dapat memicu stress pada hewan.

Bunyinya yang keras juga sangat berpotensi menyebabkan trauma pada anak, gangguan pada pendengaran, bahkan sampai dengan kebutaan apabila percikan petasan mengenai mata.

Petasan juga berdampak secara psikologis. Suaranya yang keras dan mengagetkan secara tidak langsung dapat memicu perasaan lekas marah, sulit konsentrasi dan sulit tidur. Kondisi ini akan menyebabkan stres dan kegelisahan yang berdampak pada menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Dampak buruk yang telah disebutkan akan lebih terasa pada orang dengan PTSD (post-traumatic stress disorder). PTSD adalah gangguan mental yang terjadi karena seseorang mengalami kejadian traumatis.

Apa yang telah terjadi akibat petasan hendaknya menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih permainan dan kegiatan untuk mengekspresikan kebahagiaan. (swp/snm)