Home » Dianggap Abaikan Muhammadiyah Dan NU, Menteri Nadiem Dikritik
PERISTIWA

Dianggap Abaikan Muhammadiyah Dan NU, Menteri Nadiem Dikritik

Dianggap Abaikan Muhammadiyah Dan NU, Menteri Nadiem Dikritik

JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim mendapat kritik pedas dari Pengamat Pokitik Fachry Ali. Ini terkait hibah kementerian yang diberikan kepada lembaga sosial baru milik korporasi swasta. Fachri menilai, kebijakan itu menunjukkan ketidaktahuan Menteri pada sejarah bangsa ini dan siapa saja yang selama ini menjadi tulang punggung pendidikan bangsa Indonesia.

Kritik pedas itu disampaikan Fachry Ali secara terbuka melalui aku Facebook Fachry Ali. Status dalam akun Favcebooknya, diupload pada Rabu, 22 Juli 2020 pukul 23:46 WIB.

Dalam status facebook itu Fachry Ali menulis begini:

Ketika keluar dari istana, sehabis dipanggil presiden terpilih, akhir 2019, calon menteri pendidikan yang masih muda belia itu berkata kepada wartawan: ‘Saya tidak tahu masa lalu. Tapi saya tahu masa depan.’ Lalu ia pulang naik ojek.

Kini, Muhammadiyah dan NU keluar dari program ‘Pendidikan Merdeka’ karena Menteri Pendidikan memberikan dana hibah Rp 20 milyar kepada masing-masing Sampurna Foundation dan Tanoto Foundation pertahun.

Menteri Pendidikan benar-benar membuktikan tidak tahu masa lalu. Bahwa Muhammadiyah dan NU telah melakukan pendidikan rakyat jelata jauh sebelum Indonesia ada. Sementara Sampurna Foundation dan Tanoto Foundation baru lahir beberapa ‘menit’ lalu. Untuk ukuran masa panjang pengabdian, Muhammadiyah dan NU mencerdaskan anak-anak bangsa.

Ironi orang tak mengerti masa lalu. Saya perintahkan Menteri Pendidikan belajar sejarah!!!!

Menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Pendidikan Maarif NU PBNU, HZ Arifin Junaidi menilai bahwa otoritas di Kemendikbud RI tidak paham kondisi sosio-kultural kita.

“NU dan Muhammadiyah ada sejak sebelum republik ada, disamakan dengan organisasi atau yayasan kemarin sore,” ujarnya kepada redaksi jurnal9.tv. (*)
Tonton videonya: