Surabaya, jurnal9.tv -Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional VIII Surabaya terus menunjukkan kinerja gemilang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa Timur (Jatim). Jajang Abdul Karim, Regional CEO BSI Regional VIII Surabaya, mengungkapkan bahwa Jatim menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi syariah terbaik di Indonesia.
“Jatim memiliki afinitas atau keterikatan keseharian yang cukup baik dengan ekonomi syariah. Tahun lalu, pertumbuhan BSI di Jatim mencapai 20%, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Kami optimistis tahun ini bisa tumbuh 22-25%,” ujar Jajang dalam ngabuburit bersama media pada kamis (13/03/25).
Dukungan Stakeholder dan Inovasi Produk BSI
Jajang menegaskan bahwa dukungan dari berbagai stakeholder di Jatim menjadi kunci keberhasilan tersebut. “Kami sudah keliling ke berbagai daerah dan bertemu dengan banyak pihak. Mereka sangat mendukung perkembangan ekonomi syariah,” tambahnya.
BSI juga terus berinovasi dengan meluncurkan produk baru, seperti Tabungan Emas dan BSI Gold. Produk ini mendapat respons positif, termasuk dari Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak. “Pak Emil datang ke kantor kami khusus untuk menanyakan tentang BSI Gold. Beliau sangat antusias dan berencana bekerja sama dengan BSI untuk mensosialisasikan produk ini ke masyarakat Jatim,” jelas Jajang.
Emil Dardak, yang juga menjabat sebagai Ketua MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), KDI KS, dan IPHI, menilai BSI sebagai **bank emas** yang prospektif. “Ini menunjukkan bahwa pemerintah dan masyarakat Jatim sangat mendukung perkembangan ekonomi syariah,” ujar Jajang.
Strategi BSI Hadapi Tantangan Nasional
Meski pertumbuhan ekonomi syariah di Jatim cukup menggembirakan, Jajang mengakui bahwa secara nasional, kinerja industri perbankan syariah masih menghadapi tantangan. “Di awal tahun ini, kinerja nasional relatif melemah, mungkin karena efisiensi anggaran pemerintah. Tapi kami punya terobosan untuk mengatasi hal ini,” ujarnya.
Selain BSI Gold, BSI fokus pada pengembangan layanan haji dan umrah. “Kami memiliki kekhususan dalam menghimpun dana haji. Saat ini, kami sedang mengoptimalkan layanan tersebut, terutama di momen pelunasan haji,” jelas Jajang.
Ia juga menyoroti pertumbuhan BSI Master, produk kartu kredit syariah yang terus menunjukkan peningkatan. “Tahun lalu, BSI Master tumbuh 20%. Tahun ini, kami targetkan bisa tumbuh 22-25%,” tambahnya.
Optimisme Tinggi untuk Triwulan Kedua
Jajang optimistis, pertumbuhan ekonomi syariah akan semakin membaik pada triwulan kedua tahun ini. “Ketika ekonomi mulai bergerak, kami yakin bisa mengejar target yang lebih besar. Saat ini, fokus kami adalah meningkatkan tabungan haji dan terus mengembangkan produk-produk inovatif,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat Jatim, BSI siap menjadi garda terdepan dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia. “Kami yakin, Jatim akan terus menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi syariah nasional,” tandas Jajang.