Home » HUT RI, Yarsis Apresiasi 145 Karyawan dari Tiga Unit Usaha
PERISTIWA

HUT RI, Yarsis Apresiasi 145 Karyawan dari Tiga Unit Usaha

Surabaya, jurnal9.tv -Yayasan Rumah Sakit Surabaya (Yarsis) mengapresiasi 145 karyawan di perayaan HUT ke79 RI, Sabtu (17/8/2024).

Ke-145 karyawan itu berasal dari tiga unit usaha Yarsis yakni RSI Surabaya Ahmad Yani sebanyak 18 orang, RSI Surabaya Jemursari sebanyak 108 orang dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sebanyak 19 orang. Sementara RS Nyai Ageng Pinatih belum mendapatkan apresiasi.

Mereka diapresiasi atas masa kerja 30 tahun, 20 tahun dan 10 tahun. Masing0-masing mendapatkan uang tunai senilai emas batangan seberat 15 gram, 10 gram dan 5 gram, sesuai masa kerja.

Apresiasi ini diberikan Yarsis setiap tahun saat perayaan HUT RI. Dan apresiasi ini diserahkan Ketua Yarsis, Prof Mohammad Nuh didampingi Direktur RSI Yani, dr Dodo Anondo, Direktur RSI Jemursari, dr Bangun Trapsila dan Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie.

Prof Mohammad Nuh mengatakan nikmat kemerdekaan ini harus disyukuri dan tidak lupa dengan mendoakan para pahlawan atas jasa besarnya. Apalagi para pahlawan itu juga banyak dari Nahdlatul Ulama (NU).

“Dan mengembangkan unit usaha yang ada di Yarsis itu adalah bagian dari nilai kepahlawanan kita semua,” tuturnya.

Dan Yarsispun kata Prof Nuh juga bertekad untuk setidaknya memenuhi dua dari empat janji kemerdekaan yakni mencerdaskan bangsa dan menyejahterakan kepentingan umum.

Salah satu penerima penghargaan, Yulidawati mengaku senang bisa mendapatkan apresiasi 30 masa kerjanya di Yarsis.

Perempuan 55 tahun ini mendapatkan 15 gram emas batangan. Bekerja sejak 1994 di RSI Ahmad Yani lalu dipindah ke RSI Jemursari pada 2002 yang bertugas di bagian kebidanan rawat jalan.

Yulidawati mengaku betah bekerja di bawah Yarsis. Karena adanya semangat yang sama dan kekeluargaan yang sangat kental. “Dipindah kemanapun tetap sama semangat itu. Jadinya bikin saya betah dan bertahan hingga 30 tahun ini. Semoga sampai pensiun,” ungkap ibu tiga anak ini.

Yulidawati pun bersyukur salah satu anaknya bisa berkarier juga di Yarsis. “Dilanjutkan anak saya, Alhamdulillah,” tandasnya.

Lain cerita Lamun (53). Lamun sudah bekerja di salah satu unit usaha Yarsis sejak 1992 lalu saat Unusa masih sekolah perawat kesehatan (SPK). “Dari saya masih petugas kebersihan, ngurusi ruangan, perbaikan asrama hingga saat ini bagian surat menyurat,” jelasnya.

Lamun bersyukur Yarsis mengapresiasi kerjanya selama ini walau dia hanya pegawai bawahan. “Ini yang bikin betah kerja di Yarsis. Alhamdulillah bisa untuk menghidupi keluarga,” ungkapnya.,