Sidoarjo, jurnal9.tv 25 -Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) bersama Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar workshop dengan mengusung tema ‘Pembuatan Konten Kreatif Berbasis Nilai Aswaja dan Moderasi Beragama’ di Hall Kampus 2 Unusida Lingkar Timur, Sidoarjo (Senin, 25 November 2024). Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari siswa sekolah, mahasiswa, serta anggota ISNU. Dengan antusiasme tinggi terhadap pengembangan konten kreatif yang mengangkat nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan, peserta tidak beranjak hingga pukul empat sore.
Di depan awak media, Ketua PC ISNU Sidoarjo Sholehuddin mengungkapkan, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir ke 25 ISNU dan menyongsong Kongres ISNU yang akan berlangsung di Balikpapan 29-30 Nopember mendatang. Selain itu, kegiatan bersamaan dengan Hari Guru Nasional. “Kita bisa menjadi sarjana karena jasa guru. Maka, hari ini ISNU Sidoarjo mempersembahkan hadiah dengan potong tumpeng”, tegasnya.
Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya itu menambahkan, workshop ini membekali para generasi ‘Z’ dan milenial menjadi konten kreator berbasis Nilai Aswaja dan Moderasi Beragama. “Kita sadar, saat ini generasi muda NU belum mampu mengimbangi derasnya narasi di media sosial yang bersifat provokatif, adu domba dan ujaran kebencian yang mengarah pada tindakan intoleransi”, ujarnya. Tiga puluh empat persen masyarakat kita berasal dari kelompok milenial yang akrab dengan teknologi informasi. Kelompok ini rentan terpengaruh paham ekstrem. “Maka, hari ini kita bekali mereka dengan keaswajaan dan Moderasi Beragama untuk selanjutnya menjadi konten kreator dan kader muda aswaja dan Moderasi Beragama”, pungkasnya.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 Unusida, mewakili rektor Hadi Ismanto menekankan pentingnya literasi digital dalam memperkuat pemahaman agama dan moderasi beragama. Ia menggambarkan semangat mahasiswa di Harvard University melalui visinya adalah future education. Melalui pelatihan ini dapat menjadi awal untuk mengeluarkan eksplorasi dari diri kita. Untuk meningkatkan SDM dalam memproduksi kualitas konten yang bermanfaat bagi kita semuanya.
“Siapa yang dapat beradaptasi maka akan dapat bertahan di dunia serba digital saat ini. Konten kreatif berbasis nilai Aswaja tidak hanya mampu menjadi media dakwah yang menarik, tetapi juga mampu menyuarakan toleransi dan kebhinekaan di era digital,” ujarnya. Dalam kesempatan itu ditanda tangani MoA antara ISNU Sidoarjo dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Unusida.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara kunci Ketua PW ISNU Jawa Timur Prof. M. Mas’ud Said dan beberapa narasumber, yaitu Ketua PC ISNU Sidoarjo sekaligus Instruktur Nasional Moderasi Beragama, H Sholehuddin dan Kader ISNU sekaligus Konten Kreator, Ahadin Syarifudin Fahmi Adimara. Peserta mendapatkan materi dan praktik langsung, termasuk bagaimana memproduksi video pendek, menulis artikel kreatif, serta memanfaatkan media sosial secara interaktif.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin, meyoroti kader NU yang sering terlambat untuk beradaptasi dengan teknologi dan sains. Oleh karena itu, NU sering di serang melalui media.
“Sebagai kader muda NU harus dapat mengakomodasi dalam membuat konten yang menarik, baik konten dakwah, edukasi atau pendidikan. Ruang ini dapat menjadi kesempatan bagi kader-kader NU dapat mengambil peran dan mampu bersaing di media. Untuk mengisi konten dengan baik dan bermanfaat,” tuturnya
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Son Haji Arif, menjelaskan bahwa generasi muda NU harus dibekali dengan membuat konten untuk kepentingan umat agar lebih baik dan bermanfaat. Tujuannya agar generasi muda tidak asal membuat konten, akan tetapi dapat melalui riset dan mendapatkan sumber yang baik, dan mengolah digital yang baik dan bermanfaat.