Surabaya, Jurnal9.tv- Menjalani isolasi mandiri di rumah? Siapa takut! bila akhi ukhti atau keluarga, sudah melakukan swab tes antigen dan dinyatakan positif maka dapat dikaji ulang dengan tes polymerase chain reaction (PCR) yang tingkat akurasinya jauh lebih tinggi. Tak perlu panik, bekali diri dengan panduan isolasi mandiri. Ingat terinfeksi Covid-19 bukan merupakan sebuah aib ya khi ukhti.
“Tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menyendiri di ruangan terbuka yang masih bisa terjaungkau oleh sinar matahari” ujar Dr.Sukma Sahadewa, M.Kes, Satgas Covid-19 PCNU Surabaya.
Berikut ini panduan yang bisa kamu lakukan saat isolasi mandiri:
- Tetap menggunakan protokol kesehatan.
Tetap jaga jarak dan laksanakan protokol kesehatan. Kenapa? Meski di dalam rumah tetap sangat berisiko menularkan kepada anggota keluarga itu sendiri. Apabila terdapat satu anggota yang positif maka harus dilakukan tracing sehingga tidak akan muncul lagi reborn fenomena penularan Covid 19.
- Lakukan pertolongan pertama
Jika ada keluarga yang sakit batuk, pilek atau demam ini memberikan suatu respon dalam tubuh kita harus melaksanakan pertolongan pertama dengan perkuat imunitas tubuh. Serta, tetap lakukan pengecekan kondisi tubuh secara berkala mulai dari suhu tubuh, hingga gejala yang timbul .
- Melapor ke fasilitas kesehatan terdekat
Apabila akhti ukhti atau keluarga selama melakukan isolasi mandiri mengalami penurunan kondisi kesehatan secara drastis. Akhi ukti biasa melapor ke fasilitas kesehatan terdekat. Jangan sampai informasi yang tidak benar mengenai pengobatan Covid-19 masuk sehingga dapat mengacaukan masa penyembuhan kamu ya akhi ukhti.
- Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat selama isolasi mandiri. Berjemur 10 hingga 15 menit mulai pukul 10.00 hingga pukul 13.00, makan-makanan bergizi, rajin cuci tangan dan gunakan perlengkapan makan sendiri. Perhatikan ventilasi dan pencahayaan ruangan selama menjalankan isolasi mandiri. Jaga kebersihan rumah dan rutin membersihkan dan menyemprot perabot rumah tangga dengan desinfektan.
Selain itu dokter Sukma menyarankan agar sering memeriksakan diri dengan tes PCR agar perkembangan Covid-19 di dalam tubuh bisa terdeteksi dengan baik dan tidak menular kepada keluarga yang lain. Meski demikian, jika saat isolasi mandiri merasakan sesak nafas maka hendakanya melaporkan kondisi tersebut kepada satgas atau menggunkan fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah agar segera di tangani.
Anggaplah, isolasi mandiri adalah me time. Jangan panik saat melakukan siolasi mandiri manfaatkan dengan kegiatan positif, perbanyak ibadah atau bisa juga dengan melakukan hobi yang disenangi. Semoga kita semua selalu diberikan nikmat sehat dan juga semangat untuk tetap saling menjaga. (ah/anif)
Add Comment