Kepala Kemenag Probolinggo Tekankan Antisipasi Faham Radikal kepada Pengurus Pokja Majelis Taklim Periode 2025-2030

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo mengukuhkan pengurus Pokja Majelis Taklim Periode 2025-2030. (Foto: Kemenag Kab. Probolinggo)

Probolinggo, jurnal9.tv -Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Samsur mengukuhkan jajaran pengurus Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim Periode 2025-2030, di Aula 3 Kemenag Probolinggo, Rabu sore (14/5/2025).

Para pengurus dan anggota Pokja Majelis Taklim ini melibatkan unsur Penyuluh Agama Islam Fungsional, PPPK dan Honorer dari perwakilan masing-masing kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.

Samsur menegaskan, tugas dan fungsi Pokja Majelis Taklim sangat penting karena akan bersentuhan langsung dan menjadi garda terdepan di masyarakat untuk dapat melakukan pendekatan, mendampingi dan membimbing ribuan Majelis Taklim yang ada di Kabupaten Probolinggo.

“Tugas Pokja Majelis Taklim ini sangat penting ya. Utamakan yang belum membentuk majelis ilmu, para penyuluh ini harus hadir melakukan pendampingan. Jika tidak mampu dilakukan sendiri, maka lakukanlah secara berkelompok termasuk para tokoh agama. terus dampingi Majelis Taklim di Kabupaten Probolinggo yang jumlahnya mencapai 2.300 ini,” ungkapnya.

Lebih jauh, Samsur mengingatkan selain melakukan pendampingan juga perlu melakukan manives data terhadap Majelis Taklim yang ada dan tersebar di setiap kecamatan.

“Bila perlu pengurus Pokja ini juga ada sampai ke tingkat desa. Jangan sampai Majelis Taklim yang terdaftar di Kemenag, ada salah satu diantara mereka yang justru menyebarkan faham yang salah atau merongrong ke-Bhinekaan serta kedaulatan negara. Itu juga tugas kita bersama,” tandasnya.

Sementara Plt. Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Probolinggo, Moh. Sa’dun menyampaikan, para pengurus dan anggota Pokja Majelis Taklim perlu memperkuat dan meneguhkan semangat untuk menjalankan tugas yang telah diamanahkan. Ia menyebut jangan sampai semangat para pengurus kendor, meskipun tugas ini tidak memiliki nilai profit dan finansial.

“Bila perlu semangat kita menjalankan tugas ini, sama besarnya dengan semangat kita saat mengurus pencairan (keuangan-red),” terang Sa’dun disambut tawa peserta pengukuhan.