PW IPNU Jatim Rilis Hasil Survei Potret Milenial NU Menyambut Abad Kedua 

Pasuruan, Jurnal9.tv – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur merilis hasil Survei terhadap potret milenial gen Z NU dalam menyambut abad kedua NU bersamaan dengan Workshop Booming Digital dan Halal Bihalal Majelis Alumni (MA) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur  yang berlangsung di Hotel Assessment Premier Pasuruan, Ahad (21/05/2023).

Ketua PW IPNU Jatim, M Fakhrul Irfan Syah mengatakan, memasuki dunia digital arus informasi tidak dapat dibendung maka sebagai generasi milenial harus bijak dalam menyikapi hal tersebut. Sehingga PW IPNU Jatim melakukan Survei melalui Student Riset Center yang dilaksanakan pada bulan Maret-April dengan metodologi menggunakan multi random sampling dengan melibatkan 840 responden.

Melalui Survei tersebut ada 3 elemen penting terkait topik yang diminati oleh gen Z NU. Dari 3 Topik yang paling diminati yakni topik ekonomi 19,9 persen, topik teknologi 16,7 persen, topik pendidikan 16,5 persen, dan topik sedikit tentang agama, hukum, serta politik. 

Kedua, penggunaan media sosial. Yang paling sering diakses adalah Whatsapp, Instagram TikTok, Twitter dan Telegram. Telegram ini adalah media yang ada unsur komunikasi. Kemudian sumber informasi paling banyak dari media sosial ada 82,9 persen.

Pemuda kelahiran Bojonegoro ini juga menjelaskan, dalam setahun terakhir, 61,1 persen milenial menyampaikan pendapat melalui media sosial Whatsapp, Instagram TikTok, Twitter, Facebook, Youtube dan lain-lain. Ada 13,5 persen menyampaikan pendapat secara langsung kepada pejabat publik atau pihak yang bersangkutan.

Ketiga, demokrasi dan pemerintahan. Dirinya memaparkan tingkat kepuasan di Jatim saat ini 62,6 persen puas dengan kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Ada yang tidak puas 28,1 persen, tidak jawab 9,3 persen.

Sementara itu, H.Muzammil Syafi’i, Anggota DPRD Jatim sekaligus Ketua Majelis Alumni (MA) IPNU Provinsi Jawa Timur mendorong generasi milenial, khususnya yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) untuk melek digital.

Menurutnya, upaya tersebut saat ini sangat relevan, karena generasi milenial saat ini sangat tergantung pada digital. Bahkan, populasi mereka sebanyak 69,38 juta atau setara dengan 25,87 persen dari total penduduk Indonesia.

Oleh karenanya, Menurut Buya Syafi’i banyak pihak yang memanfaatkannya untuk kepentingan politik terutama menjelang 2024 ini. Ia menambahkan, Generasi milenial perlu diberikan ruang khusus untuk memahami ilmu pengetahuan agar mereka tetap eksis, namun juga diberikan pendidikan agama agar selamat pada kehidupan selanjutnya. (zen/snm)