Sidoarjo, Jurnal9.tv – Pemerintah desa bersama warga wunut kecamatan porong kabupaten Sidoarjo menggelar ruwat desa dengan menghadirkan kesenian ludruk khas Jawa Timur dalam upaya melestarikan budaya lokal di pertigaan asem bagus dusun kesamben pada Sabtu (18/03/2023) malam.
Nguri-nguri budaya itu terus digaungkan oleh pemerintah desa bersama warga wunut dalam gelaran ruwat desanya. Kali ini, ruwatan digelar untuk menghidupkan atau melestarikan budaya lokal khas kesenian ludruk yang dimiliki Jawa Timur.
Kesenian ludruk itu dikira sempat punah oleh semua kalangan masyarakat pecinta seni ludruk karena jarang ada tampilan di desa-desa maupun di layar kaca televisi. Namun, semenjak tidak adanya musim pandemi, kesenian ludruk khas Jawa Timur itu mulai menggeliat dalam kegiatan ruwat desa seperti di sedekah bumi desa wunut.
Ribuan pecinta ludruk Jawa Timur yang didominasi semua usia mulai anak-anak, orang dewasa hingga orang tua menikmati gelaran pertunjukan kesenian ludruk. Hal itu menjadi bukti bahwa kesenian lokal khas ludruk Jawa Timur masih banyak diminati masyarakat khususnya pecinya kesenian Indonesia.
Kepala desa wunut sengaja menggelar ruwat desa dengan menghadirkan kesenian ludruk sebagai upaya dalam melestarikan budaya yang dimiliki Jawa Timur. Selain itu, hikmah dari ludruk itu tentunya warga bisa guyub rukun, kebersamaan hingga mampu menghidupkan prekonomian warga sekitar.
“Kami menggelar ruwat desa, jadi dengan apa pegelaran ludruk ini ya jadi intinya memang ludruk ini adalah bener-bener kebudayaan khas artinya Jawa Timur yang akhir-akhir ini dikatakan punah,”cerita Puji Daryo.
Pagelaran seni budaya lokal ludruk khas jawa timur itu dimainkan puluhan pemaian dan diiringi irama khas musik gamelan yang di bernama irama gending.Perpaduan irama tersebut kekhasan ludruk menjadi ramai disukai masyarakat dengan adegan-adegan yang kocak,namun memiliki edukasi tentang kehidupan. (rhk/snm)
