Sidoarjo dan Misteri Angka 7 dalam 1 Abad NU

Surabaya, Jurnal9.tv – Pemilihan kota Sidoarjo sebagai tempat Puncak Resepsi 1 Abad NU bukanlah pilihan yang tanpa makna. Apalagi hanya sekadar alasan teknis, karena Sidoarjo pernah menjadi tempat berkumpulnya warga Nahdliyin pada acara Istighotsah Kubro beberapa tahun lalu.

Sidoarjo bisa dibilang sebagai kabupaten yang lahirnya sama dengan NU. Adakah daerah lain memiliki kesamaan ini? Silakan dicek. Hari lahir Sidoarjo adalah tanggal 31 Januari, ini bertepatan dengan lahir NU tanggal 31 Januari, kelahiran versi masehi. Kesamaan ini menunjukkan kedekatan antara NU dan Sidoarjo. Tidak sembarang kesamaan ini terjadi. Allah SWT mentakdirkan ini sebagai isarah yang kuat.

Sidoarjo memiliki pesantren tua, dimana beberapa muasis NU pernah mondok di sana. Bahkan dikisahkan, Syaikhona Kholil sang inspirator dan pemberi restu berdirinya NU pernah berguru di salah satu pesantren di Sidoarjo. Ada jejak sanad baik keilmuwan dan ketokohan dalam kisah ini. Menempatkan Resepsi Puncak 1 Abad NU di Sidoarjo, dengan demikian menyambungkan sanad-sanad tersebut dan tentu sanad keberkahan.

Dalam tulisan 1 Abad NU dan Pertolongan Allah menerangkan bahwa angka 7 mendominasi dalam hitungan weton 1 Abad NU, dalam tulisan ini penulis masih menghadirkan angka 7 lagi. Hari lahir Sidoarjo 31 Januari 1859 neptunya 13 dari weton Senin Pahing, sedangkan 31 Januari 2023 adalah Selasa Pahing dengan neptu 12. Dua neptu ini jadi 13+12=25, dus 2+5= 7. Angka 7 muncul lagi sebagai simbol pitulungan. Usia Sidoarjo dengan demikian adalah 144 (2023-1859), dijumlah 9, angka simbolik NU. Sidoarjo mewakili simbol NU dalam konteks tempat.

Hari lahir NU 16 Rajab 1344 H tahun Be bulan Rajab, dapat dihitung, 1344 (12), tahun Be=2, bulan Rajab =2. Total 1+2+2+2=7. Usia NU 2023-1926= adalah 77 …! Sekali lagi 777, ini adalah kombinasi angka unik, melambangkan pertolongan. Acara Resepsi Puncak 1 Abad NU tepat hari Selasa Wage dengan neptu 7. Subhanallah, rangkai angka 7 memenuhi 1 Abad NU. Semoga ini mendorong warga nahdliyin semakin kuat berkhidmat untuk NU. Selamat menuju abad kedua.

Penulis : Moch Sururi