Tidur Bisa Meredakan Stres dan Depresi

Surabaya, Jurnal 9.tv – Di tengah-tengah kesibukan, kita sering menyepelekan waktu untuk beristirahat, khususnya bagi orang dewasa. Faktanya jika kita belum merasa ngantuk atau letih sekali, kita tidak akan beristrahat. Apalagi ketika kita keasikan bermain gadget, tidak terasa kita sudah menyia-nyiakan waktu beristirahat. Padahal keesokan harinya kita masih punya tanggung jawab yang mengharuskan kita untuk bangun lebih awal.

Perlu kita perhatikan, ketika kekurangan waktu untuk beristirahat atau tidur, bisa memicu terjadinya gangguan mental seperti stres, cemas, dan depresi.

Dikutip dari artikel healthy lifestyle, dalam salah satu penelitian yang dilakukan oleh Shawn Youngstedt dan Daniel Kripke setelah mereview survey dari American Cancer Society terhadap lebih dari 1 juta orang dewasa, hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memiliki jam tidur kurang atau lebih banyak dari 7-8 jam memiliki angka kematian yang lebih tinggi. Dan ternyata, risiko kematian lebih tinggi justru pada orang-orang yang memiliki jam tidur lebih dari 8 jam. Tidur lebih banyak ternyata tidak menjamin tubuhmu menjadi lebih sehat. Pada dasarnya semua yang berlebihan itu tidak baik, jadi kita harus memerhatikan jam tidur kita agar tidak lebih dan tidak kurang.

Kenapa kita harus tidur cukup? Karena di saat tidur itulah tubuh kita akan diperbaiki. Tidak hanya fisik saja tapi juga mental dan emosionalnya. Menurut artikel yang ditulis oleh hello sehat, ada lima tahap penting dalam memasuki waktu tidur. Pertama adalah tahap di mana kerja otak mulai lambat sehingga tubuh jadi rileks. Kedua adalah tahap di mana kita ketika tidur sudah tidak terdengar suara apapun, karena benak kita sudah berpindah di alam bawah sadar.

Kemudian tahap ketiga dan keempat ini adalah tahap di mana sel darah putih bergerak untuk memerbaiki kerusakan yang ada di tubuh kita. Jika kita gagal dalam tahap ini, maka rentan terserang penyakit. Tahap yang kelima ini adalah tahap di mana kita sudah tidur pulas. Kira-kira selama 90 menit dari tahap ketiga dan keempat. Biasanya dalam tapahan terakhir ini disertai dengan mimpi, tapi bisa juga tidak. Tahap kelima ini masalah kejiwaan akan diperbaiki oleh otak.

Setelah kita membahas tentang pentingnya berapa lama jam tidur yang baik umtuk menjaga kesehatan mental, ternyata tidur siang juga bisa membantu meredahkan stress. Dikutip dari KOMPAS.com, menurut psikolog dan spesialis gangguan tidur Michelle Drerup, manfaat  tidur siang yaitu dapat membantu kita lebih energik, fokus dan rilkes. Tapi tidak semua tidur siang baik untuk tubuh. Terlalu lama tidur siang juga tidak baik karena dapat mengganggu tidur di malam hari. Perlu kita ingat tidur siang bisa bermanfaat bagi tubuh jika durasinya tidak berlebihan. Waktu tidur siang yang baik adalah 30 menit, atau cukup 10 sampai 20 menit..

Jika melebihi 30 menit, kita akan memasuki fase tidur lelap dan akan tidur selama berjam-jam. hal tersebut yang dimaksud akan mengganggu jam tidur malam. Bukan cuma itu, ketika kita sudah tidur pulas dan dipaksa bangun dalam keadaan masih mengantuk maka akan mengakibatkan pusing kepala, bisa jadi menimbulkan rasa mudah marah. Karena tidurnya belum tuntas atau merasa terganggu.

Jadi bagi kita yang merasa stress, cemas atau depresi harus memerhatikan jam tidur yang baik dan benar. Karena hal tersebut bisa membantu kita dalam mengatasi gangguan mental. Kurangi melakukan sesuatu yang dapat mengganggu jam tidur kita seperti nonton film, bermain gadget sampai larut malam dan hal yang kurang penting lainnya. Karena kesehatan kita lebih berharga. (ells/snm)