Survei PRC: 2 Tahun Pimpin Lamongan, Elektabilitas Yes 26,4 Persen

Lamongan, Jurnal9.tv – Berbagai problematika sosial seperti banjir jalan rusak, dan sejumlah infrastruktur yang belum tertangani secara maksimal ternyata membawa dampak pada kepercayaan masyarakat lamongan dua tahun tepat (26/02/2023)  kepemimpinan Yuhronur Efendi – KH. Abd Rouf (YES-BRO).

Hasil survei yang dilakukan Political Research Center (PRC) Indonesia dengan metode wawancara yang dilakukan pada 4-11 Februari 2023 lalu dengan jumlah sampel 2.189 responden dan margin of error 2,8 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen. Kepercayaan masyarakat lamongan terhadap sosok Yuhronur Efendi di angka 26,4 persen

 “Elektabilitas Pak Yes  di angka 26,4 persen dinilai cukup tidak aman. Karena incumbent itu seharusnya minimal elektabilitas 50 persen atau setidaknya berada di 60 persen. Posisi incumbent pak Yes yang kini masih teratas tidak menutup kemungkinan bisa kesalip lainya kalau Pak Yes tidak cermat dalam bertindak untuk beberapa bulan kedepan,” ujar  Muhammad Firdaus, Dirut Political Research Center (PRC) Indonesia, Minggu (26/02/2023).

Di urutan kedua ada nama ketua DPC PKB yang juga ketua DPRD, H. Abd Ghofur dengan 17,4 persen, disusul H. Suhandoyo yang sudah beberapa kali mengikuti kontestasi pilbup ini masih mendapatkan kepercayaan masyarakat sebesar 14,2 persen.

Di urutan ke empat ada nama Wabup KH. Abd Rouf dengan elektabilitas sebanyak 11,4 persen. Ada beberapa tokoh lagi kata Daus panggilan akrabnya yang dalam survei kali ini muncul kepermukaan adalah, mantan Wabup Kartika Hidayati dengan elektabilitas 8,6 persen. Selanjutnya ada nama Debby Kurniawan anak mantan bupati almarhum H. Fadeli dengan elektabilitas 6,3 persen.

Sementara tiga tokoh lainya, namanya ada Wachid Wahyudi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dengan elektabilitas 4,7 persen, disusul di bawahnya Fujika Oktaviana istri dari ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, dan di urutan terakhir ada nama Sekda Lamongan saat ini Moh. Nalikan.

“Dalam survei terhadap para tokoh yang berpotensi mencalonkan dalam Pilbup yang saya rilis ini ada 4,3 persen masyarakat atau responden yang tidak menjawab atau tidak tahu,” terang Daus.

Lebih lanjut, Firdaus menyampaikan, survei ini dilakukan oleh pewawancara yang terlatih, melalui tatap muka dengan kuesioner. Survey menggunakan metode multistage random sampling. Survey juga dilakukan dengan menyesuaikan nama Dapil dan alokasi kursi per dapil terbaru.

 “Terdiri dari 1.318 laki-laki dan 871 perempuan. Dengan rentang usia responden 17 sampai 61 tahun, yang berasal dari seluruh desa/kelurahan, beberapa ormas se-Lamongan dan dari lintas pekerjaan,”pungkasnya. (mbs/snm)