OPINI  

Saifullah ibnu Nawawi, Sumur yang Mendatangi Ember

Oleh: Sururi Arumbani, Redaktur Senior TV9 Nusantara

Saya mengenal kang Saiful, demikian saya sering memanggilnya, kapan persisnya sudah lupa. Sejak saya aktif di TV9, tahun 2010, maupun Lembaga Taklif wa Annasyr (LTN) PWNU Jawa Timur (2013) saya sering bertemu dan berkegiatan bersama. Orangnya energik, penuh dedikasi pada tugas dan tentu gaya santrinya sangat kuat.

Dia bukan orang yang muluk-muluk untuk mewujudkan sebuah ide. Gagasannya sederhana, yang penting baginya adalah eksekusi. Seideal apapun gagasan, tanpa langkah konkrit dilakukan, baginya tak ada artinya.

Dari sekian banyak cita-cita dan harapannya, satu yang bagi saya luar biasa. Ia ingin kelak tumbuh generasi muda NU yang sangat peduli pada dunia jurnalistik. Harapan ini baginya adalah misi hidupnya.

Berbagai daerah di Jawa Timur, bahkan daerah lainnya ia datangi, hanya untuk menyapa dan mengajak anak-anak muda NU menekuni jurnalistik. Ini dilakukannya hampir tiap pekan. Itupun dilakukan di sela-sela kesibukannya sebagai redaktur Majalan NU Aula dan pemimpin redaksi NU Online Jawa Timur.

Ia mempunya kegiatan rutin dengan anak-anak SMA yang menggeluti dunia jurnalistik. Bersama mereka, kang Saiful membuat majalah dinding di sekolah, kemudian berkembang menjadi media jurnalistik di sekolah tersebut. Itupun tidak hanya satu.

Ibarat pepatah Jawa, ia adalah sumur, sumber mata air yang melimpah, tetapi rela mendatangi ember, wadah yang siap menerima airnya. Kang Saiful sukarela mendatangi anak-anak muda memberikan pengalamannya, kemampuannya bahkan spiritnya. Harapannya adalah tumbuh generasi muda NU yang mau dan mampu menulis jejak serta sejarah NU.

Hari ini, kang saiful berpulang, menghadap Allah swt. Saya yakin, apa yang sudah dilakukan akan membawa dampak signifikan di masa mendatang. Selamat jalan kang, Allah sungguh mencintaimu.