PW IPNU Jatim Dukung Posko Pesantren Ramah Anak PWNU

Surabaya, Jurnal9.tv —Langkah cepat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur melalui Program Posko Pesantren Ramah Anak mendapat apresiasi dan dukungan berbagai pihak, salah satunya Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur. Hal ini merespon Berbagai sorotan pada pendidikan pondok pesantren, sebagaimana aksi kekerasan hingga perundungan anak menjadi perhatian serius para ulama pesantren belakangan ini. Jum’at, (23/09/2022)

Taufiqurroziqin, sekretaris PW IPNU Jawa Timur mengungkapkan pihaknya akan turut serta mengawal Posko Pesantren ramah anak melalui Jaringan Pesantren IPNU yang tersebar di setiap Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Ia memandang, Santri merupakan basis utama keanggotaan IPNU sehingga apa yang menyangkut persoalan kesantrian juga menjadi bagian tanggung jawabnya secara kelembagaan.

“PW IPNU Jawa Timur akan mendukung dan siap ikut andil dalam posko Pesantren Ramah anak yang digagas PWNU, mulai dari pembentukan, sosialisasi, hingga pelaksanaanya. Melalui Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren yang dimiliki IPNU, kami akan melakukan pengawasan dan pencegahan kemungkinan terjadinya kekerasan di dunia pendidikan terutama di kalangan pesantren” jelasnya.

Program yang dimaksud merupakan pembentukan Pos Koordinasi di 40 pesantren yang melibatkan pihak-pihak terkait. Dengan posko ini, diharapkan pesantren bisa terbantu dalam melakukan pengawasan, antisipasi, pencegahan dan penanganan cepat dan terarah.

Pria asal Blitar ini juga menambahkan, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh struktur IPNU secara masif sehingga masyarakat tidak lagi mengkhawatirkan kondisi putra-putrinya di pesantren terutama yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama.

“Kami juga akan menggerakkan struktur yang ada di IPNU mulai Pimpinan Cabang hingga Komisariat Sekolah dan Pesantren untuk turut aktif dalam pendampingan teman-teman sebaya dan melakukan sosialisasi tentang pencegahan perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah” imbuh mantan Direktur PP IPNU ini.

Kasus kekerasan di pondok pesantren merupakan peristiwa yang menyedihkan dan mengundang rasa prihatin. Bukan hanya bagi masyarakat pendidikan, namun juga bagi kalangan pengasuh pondok pesantren. Sebagaimana yang diketahui, belakangan marak terjadi hal-hal yang semestinya tidak terjadi di lingkungan Pesantren yang dikenal sebagai Lembaga Pendidikan Keislaman terbesar dan tertua dalam menempa pendidikan Karakter dan keagamaan. Pondok pesantren dikenal sebagai lembaga pendidikan yang selama ini terbukti memberikan layanan pengajaran, pendidikan ilmu dan akhlak hingga memberi motivasi kehidupan. (pzr/snm)