Promosi Doktor ke-842, Anwar Sadad Gagas Genealogi Politik Islam Indonesia

Surabaya, Jurnal9.tv – Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya kembali menggelar Ujian Terbuka, promosi tersebut sebagai proses akademik untuk memberikan gelar Doktor bagi H. Anwar Sadad. Ketua DPD Gerindra Jawa Timur tersebut berhasil menyelesaikan Studi Pendidikan S3 sejak pertama kali berkuliah pada 2016 silam.

Berlangsung di Auditorium UINSA, Jl. A. Yani No. 117 Surabaya, pada Senin (12/06/2023), Anwar Sadad dikukuhkan sebagai Doktor ke 842 dengan Hasil Sangat memuaskan berdasarkan surat keputusan yang ditandatangani oleh Prof. Masdar Hilmi selaku Direktur Pascasarjana UINSA Surabaya.

Politisi yang lahir di lingkungan Pesantren Sidogiri Pasuruan ini dalam penelitian disertasinya membahas tentang Genealogi Politik Islam Indonesia (Telaah terhadap produk kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Perspektif Maqasid al-shari’ah).

Usai pengukuhannya, kepada Jurnalis TV 9 dirinya mempersembahkan tanggung jawab akademisnya terhadap para politisi yang memiliki basic pesantren dalam konteks Politik kontemporer.

“Intinya itu bahwa sesuai tanggung jawab akademis saya ya, saya menyelesaikan doktoral di UIN Sunan Ampel, saya meneliti tentang konteks Politik Kontemporer ini, para Politisi yang memiliki basic pesantren atau Islam seperti saya ini,” ujarnya.

Berdasarkan penelitian tersebut, Gus Anwar Sadad menyebut Nilai-nilai Islam bisa menjiwai terhadap Kebijakan Politik yang dihasilkan tidak hanya dijumpai dalam kampanye semata.

“tidak bisa substansi Nilai-nilai Islam itu kemudian hanya ditemukan melalui jargon kampanye, tetapi bagaimana lembaga politik yang merupakan produk partai politik memproduksi kebijakan,” sambungnya.

Mengutip pendapat para Ulama dan pemikir muslim, bagi Anwar Sadad setiap kebijakan yang di dalamnya terkandung Konsep Kemaslahatan maka sudah dapat dinyatakan sesuai Syariat Islam.

“Maka menurut pandangan ulama dan pemikir muslim, sepanjang kebijakan itu di dalamnya terkandung suatu konsep maslahah maka itu dapat dianggap bahwasanya kebijakan tersebut sudah sesuai syariat Islam,” lanjutnya.

Politisi yang lahir dari kalangan Santri tersebut bahkan berharap Perjuangan Politik Islam tidak hanya sekadar penggunaan simbol melainkan lebih pada substansi yang maslahat.

“Hal ini sekaligus menjadi pandangan bahwa perjuangan politik Islam itu jangan berhenti pada simbol aja, melainkan lebih substantif apakah maslahah apa tidak,” katanya.

Pria yang saat ini menduduki posisi penting di DPRD Jawa Timur ini melihat perjuangan agama Islam terhadap politik sangat luas sehingga tidak hanya dibatasi oleh konten Politik yang beridentitas Islam semata.

“Perjuangan politik Islam itu ya luas bukan hanya pada konten -konten politik yang identitasnya Islam,” pungkasnya.

Hadir dalam Sidang terbuka Promosi Doktor tersebut sejumlah tokoh Ulama seperti KH. Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jawa Timur, KH. A. Muzakki Abdul Aziz PP. Salafiyah Syafi’iyah Balung Jember, Prof. KH. A’la PP. Annuqayah Sumenep yang juga menjabat Rais PBNU. Selain itu sejumlah Politisi juga tampak hadir di antaranya H. Ahmad Muzani Wakil Ketua MPR RI, Email Elistianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur, H. Kusnadi Ketua DPRD Jawa Timur dan Hj. Anik Maslahah Wakil Ketua DPRD Jawa Timur serta sejumlah Kepala Daerah di Jawa Timur. (zen/snm)