Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang Memproduksi Eco Enzyme

Jombang, Jurnal9.tv – Sebagai wujud peduli lingkungan dan kesehatan, Pondok Pesantren di Jombang memproduksi eco enzyme secara mandiri. Bahan untuk memproduksi eco enzyme terdiri dari kulit buah-buahan dan berbagai buah yang difermentasi selama tiga bulan lebih. Hasilnya bisa untuk obat kulit, obat gatal, pembersih lantai dan minuman kesehatan yang digunakan untuk santri dan dijual ke masyarakat.
Santri Pondok Pesantren Assa’idiyah Dua Bahrul Ulum, Tambak Beras Jombang ini di bawah pengarahan pengasuh pondok, melakukan pembuatan eco enzyme.


Cara pembuatannya, pertama kulit dari berbagai buah buahan ditimbang sesuai takaran lalu dipotong kecil-kecil. Setelah itu dimasukan ke dalam wadah untuk difermentasi menggunakan media air yang telah dicampur gula merah lalu diaduk hingga rata. Setelah itu dimasukkan potongan kulit buah dan diberi starter eco enzymee terlebih lalu. Berikutnya ditutup rapat untuk difermentasi.


Setelah proses fermentasi selama tiga bulan lebih, tepatnya selama seratus hari, hasil fermentasi bisa dipanen. Cairan hasil fermentasi tersebut disaring dan siap dikemas untuk digunakan dan dipasarkan. Manfaat cairan eco enzyme ini bisa untuk obat kulit, obat gatal, pembersih lantai.
Cairan tersebut dimanfaatkan untuk mengobati santri yang menderita sakit gatal atau sakit kulit. Salah satu santri yang telah menderita jerawat batu, mengaku mengalami jerawat yang sulit diobati, kemudian diberi cairan eco enzyme oleh Bu Nyai. Setelah beberapa hari, jerawat tersebut kering dan sembuh. Cara penggunaannya dengan cara dioleskan atau disemprotkan.


“Awalnya itu wajah saya berjerawat, breakout karena terkena skincare. Jerawatnya itu tumbuh banyak di wajah saya dan berdarah, terus akhirnya sama Bu Nyai diobati dengan eco enzyme. Jadi ditaruh di kapas terus ditempelkan di bagian jerawatnya. Alhamdulillah setelah itu, satu hari dua hari sudah bisa mengering,” jelas Alhusna Nikmatul Firdaus, santri Ponpes Assa’idiyah 2 Bahrul Ulum.


Sementara itu Bu Nyai Hj. Umdatul Choirot, Pengasuh Pondok mengaku memproduksi sendiri eco enzyme ini bermula setelah mengikuti seminar tentang eco enzyme. Setelah mengetahui cara pembuatan dan manfaatnya, beliau lalu nekat membuat sendiri dan hasilnya digunakan untuk mengobati dan menjaga kesehatan santri.


Kelebihannya bisa dibuat sendiri, biaya murah serta untuk menjaga kelestarian alam karena bahan alami. Hasilnya untuk santri dan dijual ke komunitas dengan harga terjangkau. Ditambahkan untuk yang dijadikan minuman kesehatan, bahan yang digunakan dari buah-buahan yang difermentasi.


“Kalau eco enzyme bahannya dari kulit-kulit buah atau daging buah afkiran yang tidak busuk. Akan tetapi kalau yang diminum itu harus dari buah-buahan yang fresh, seperti nanas, jambu merah, semangka, melon, mangga, belimbing wuluh dan belimbing manis. Pokoknya selain salak, durian dan alpukat. Karena alpukat mengandung unsur lemak”.


Produknya kalau yang untuk kulit ini kita lebih prioritas santri supaya sehat kulitnya, kemudian kalau ada yang ingin mendapatkan eco enzyme ini bisa berinfaq,” terang Bu Nyai Hj. Umdatul Choirot, Pengasuh Ponpes Assa’idiyah 2 Bahrul Ulum.