Surabaya, Jurnal9.tv – Annual Internasional Confrence on Islamic Studies (AICIS) 2023 memiliki banyak sekali agenda selain 4 agenda utama, yaitu Testimoni, Plenary, Parallel atau Presentasi, dan Rekomendasi.
Pada Rabu 03 Mei 2023. Para peserta AICIS 2023 akan diajak menikmati beberapa tempat menarik di Surabaya, salah satunya Masjid Cheng Ho dan Pondok Pesantren Tradisional di pusat kota Surabaya.
City Tour ini bertujuan untuk menunjukkan keharmonisan warga dalam keberagaman. Masjid Raya Cheng Hoo Surabaya adalah sebuah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi di Jalan Gading, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya atau 1.000 m utara Gedung Balai Kota Surabaya.
Masjid ini didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI, dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya.
Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakan batu pertama 15 Oktober 2001. Sedangkan pembangunannya baru dilaksanakan 10 Maret 2002 dan baru diresmikan pada 13 Oktober 2002. Masjid Cheng Ho, atau juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, ialah bangunan masjid yang menyerupai kelenteng (rumah ibadah umat Tri Dharma). Gedung ini terletak di areal komplek gedung serba guna PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, dahulu Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa Timur.
Masjid ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental nuansa Tiongkok lama. Pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda, terdapat juga relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda.
Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid. Nama masjid ini merupakan bentuk penghormatan pada Cheng Ho, Laksamana asal Tiongkok yang beragama Islam. Dalam perjalanan di kawasan Asia Tenggara, Cheng Ho bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, tapi juga menyebarkan agama Islam.
Agenda City Tour ini berseiring dengan konteks memperkenalkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam sebagai rahmat bagi dunia (rahmatan lil aalamin) dan menjadi solusi bagi masalah kemanusiaan universal.
Harmonisasi masyarakat di sekitar Masjid Cheng Ho ini menunjukkan karakter Islam yang penyayang dan damai. Harapannya, Islam di Indonesia bisa diadopsi untuk kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mewujudkan kemaslahatan umat dan perdamaian dunia. (snm)