Home » Prof Azyumardi Azra Berpulang, Gus Nadirsyah Hosen : Beliau adalah Guru Bangsa yang Terus Mencerahkan Publik
PERISTIWA

Prof Azyumardi Azra Berpulang, Gus Nadirsyah Hosen : Beliau adalah Guru Bangsa yang Terus Mencerahkan Publik

Surabaya, Jurnal9.tv – Innalillahi ainna Ilaihi Rajiun. Ketua Dewan Pers, Azyumardi Azra meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (18/09/2022) siang.

Azyumardi Azra meninggal di Malaysia, setelah menghadiri undangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dalam Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang dilaksanakan di Selangor, Malaysia, pada 17 September

Duka mendalam dirasakan bangsa Indonesia. Azyumardi Azra menjabat Ketua Dewan Pers, dan pernah menjadi Rektor di  Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Gus Nadirsyah Hosen menyampaikan duka mendalam lewat tulisannya di akun instagram miliknya @nadirsyahhosen_official. Gus Nadir mengatakan bahwa Almarhum adalah intelektual kebanggaan Indonesia.

“Azyumardi Azra yang baru saja baru pulang ke Rahmatullah adalah salah satu intelektual kebanggaan Indonesia setelah era Cak Nur Gus Dur Buya Syafi’i. Boleh dibilang Kak Edi begitu panggilan akrab kami kepadanya, merupakan salah satu guru bangsa yang terus mencerahkan publik dengan komentarnya yang tajam dan jernih, serta karya-karyanya yang luar biasa”, tulisnya.

Menurut Gus Nadir, kelemahannya Cuma Satu, nada bicaranya datar tidak memikat dan cenderung membosankan, dibanding sejawatnya seperti Profesor Komarudin Hidayat dan Profesor Din Syamsudin, misalnya, almarhum Kak Edi ini kalah dalam retorika dan mengolah kata di panggung atau mimbar. Beliau ini kurang pencitraan atau Mungkin beliau memang tidak membutuhkan pencitraan semacam itu.

Gus Nadir juga menuliskan kelebihan-kelebihan Almarhum. “Kelebihannya, dia pribadi yang sangat ramah ngomong pada juniornya dan ‘susah dipegang’ oleh kalangan politisi karena sikapnya yang waras, rasional, dan independen. Jikalau pemerintah bagus ya dia katakan bagus, kalau kebijakan pemerintah keliru, tak sungkan ia berteriak meluruskan”

Penghormatan kepadanya baik semasa beliau masih hidup dari dalam dan luar negeri maupun kini di saat beliau wafat sungguh menggetarkan.

Orang hebat dan baik itu telah berpulang, kesederhanaannya dalam sikap dan berpenampilan sungguh sebuah teladan. Pengabdiannya pada ilmu sampai akhir hayatnya {wafat saat memenuhi undangan seminar ke Malaysia} sungguh sebuah kenangan yang indah sesuai janji Allah dalam Alquran. Kami meyakini orang yang beriman dan berilmu seperti Profesor azizumardi Azra dan dinaikkan maqamnya beberapa derajat di sisi Allah. (snm)