Masyarakat Sengsara, PMII Tuntut DPRD Suarakan Penolakan Kenaikan Harga BBM

Sumenep, Jurnal9.tv – Gelombang penolakan kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di berbagai daerah terus berdatangan. Di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, aksi demonstrasi menolak kebijakan pemerintah pusat itu datang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Ratusan aktivis pergerakan dari Cabang dan gabungan komisariat tersebut mengepung kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Kamis, 8 September 2022. Mereka mendesak para wakil rakyat satu suara menolak kenaikan harga BBM.

Dalam orasinya, salah satu aktivis PMII, Abdul Mahmud menyatakan, jika kebijakan kenaikan harga BBM tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Menurut PMII Pasca kebijakan itu nasib rakyat semakin menghawatirkan karena baru pulih dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

“Bangsa ini sedang dalam pemulihan ekonomi nasional. Apalagi kita baru saja merayakan HUT RI ke-77, tapi pemerintah pusat malah memberikan kado pahit pada rakyatnya dengan menaikkan BBM,” katanya, Kamis (8/9/2022).

Khusus di Sumenep, dampak kenaikan harga BBM sangat terasa karena rakyat Sumenep banyak bekerja disektor maritim, khusunya para nelayan.

“Maka dari itu saya minta para anggota DPRD bersama-sama PMII satu suara menolak kenaikan harga BBM” tuturnya.

Hingga berita ini ditulis, para aktivis masih bergantian berorasi menyampaikan aspirasinya di depan Kantor DPRD. Usai demo di Kantor DPRD, PMII Sumenep berencana melanjutkan aksinya ke Kantor Pemkab Sumenep. (mhr/snm)