SURABAYA- Beberapa hari ini ramai di jagad media sosial tentang klepon, makanan khas Jawa yang disebut tidak islami. Sebelum memasuki pembahasan tentang itu, sebelumnya ada cerita soal klepon.
Dulu, ada seorang Bupati di Jawa sedang mengadakan perjalanan ke wilayah Timur Jawa. Sampailah pada suatu daerah yang sekarang disebut Gempol. Daerah ini masuk wilayah Kabupaten Pasuruan.
Setelah menempuh perjalanan melelahkan, ia mampir di sebuah warung makan. Datanglah seorang pelayanan menyuguhkan jajanan. Sang Bupati mencicipinya. Satu gigitan, ia terkejut, “crot”, rasa manis di mulut.
Ia beteriak kepada pelayan,” Hai, iki klebon opo? Kok ngageti?”, dijawab pelayan,”gendis Raden”. Sejak saat itu, para pengawal Bupati menyebut jajanan tersebut dengan “Klepon”, kata aslinya ” Klebon” atau kemasukan. Kisah ini hanya sebuah rekaan belaka. Jangan terlalu serius menanggapi isu-isu yang beredar di media sosial.
Nah, selanjutnya simak video berikut:
Add Comment