Sumenep, Jurnal9.tv – Pada bulan Ramadhan ini, Asta Syekh Abdul Qidam di Dusun Arsojih, Desa Pegendingan, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan Madura, menjadi pilihan ziarah masyarakat.
Syekh Abdul Qidam juga memiliki nama lain yakni Raden Pandiyan, karena pekerjaannya sebagai tukang besi. Beliau juga merupakan leluhur Dinasti terakhir kerajaan Sumenep yakni Dinasti Bindara Saot.
Beliau juga leluhur para ulama besar tapal kuda, seperti Kiai As’ad Syamsul Arifin (Sukorejo, Situbondo), Kiai Abdul Aziz (Tempurejo), Kiai Zaini Mun’im (Paiton). Mereka merupakan ulama besar dan sangat berpengaruh pada masanya. Bahkan, pengaruhnya masih sangat kuat hingga saat ini.
“Beliau merupakan ulama besar putra dari kia Ali Talang Parongpong yang kini dikenal desa desa Kecer, kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep. Beliau merupakan keturunan ketujuh dari Sunan Kudus,” ujar K Umar Khazin, salah satu warga setempat yang mempunyai garis silsilah Syekh Abdul Qidam.
Syekh Abdul Qidam meninggal dunia sekitar tahun 1640 masehi. Saat ini sisa peninggalannya berupa musholla dan rumahnya. Pada bulan Ramadhan ini, asta atau pesareannya menjadi tujuan ziarah masyarakat, baik dari masyarakat Madura maupun luar pulau. (mhr/snm)
