OPINI  

Perang Dagang AS-China Mereda, IHSG Menguat

Oleh: Achmad Fawaid, S.E., M.E. - Dosen FEBI UIJ, Pengurus GP Ansor Jember

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 2,15 persen atau sebesar 147,08 poin ke level 6.979,88 pada penutupan perdagangan tanggal 14 Mei 2025. Hal tersebut menandai mulai membaiknya ekspektasi investor domestik dan asing terhadap prospek ekonomi dan situasi politik dunia seiring meredanya perang tarif antara Amerika Serikat dengan China, serta gencatan senjata India dan Pakistan.

Penguatan IHSG saat ini didorong oleh kenaikan berbagai saham berkapitalisasi pasar (market cap) besar yaitu harga saham Bank BCA (BBCA) sebesar 3,06% menjadi Rp9.275 perlembar saham, Perusahaan Swasta dengan market cap sebesar Rp1,14 Kuadriliun ini terpantai mulai diakumulasi kembali oleh para investor sejak menyentuh bottom Rp7.775 tanggal 8 April 2025.

Selain itu harga saham BRI juga terbang 6,51% ke level Rp4.090, Perusahaan di bawah BUMN ini memiliki market cap sebesar Rp619 triliun sehingga turut menyumbang penguatan signifikan terhadap kenaikan IHSG, bank besar berkode BBRI yang dikenal sebagai banknya UMKM ini diakumulasi investor sejak menyentuh titik terendah Rp3.360 di tanggal 28 Februari 2025.

Saham Bank Mandiri (BMRI) juga menguat 5,87% menjadi Rp5.050, emiten dengan market cap mencapai Rp471 Triliun tersebut diakumulasi sejak 21 Maret 2025 setelah menyentuh harga bawah Rp4.410.

Harga saham BNI juga menanjak 6,59% menjadi Rp4.370, saham berkode BBNI dengan kapitalisasi pasar Rp162 Triliun ini diakumulasi kembali sejak menyentuh harga terendah 3.720 pada tanggal 24 Maret 2025.

Kenaikan harga saham 4 bank terbesar di Indonesia inilah yang membuat sektor finance terpantau menguat 2,48%, begitu juga dengan 8 sektor lainnya juga mengalami kenaikan yaitu sektor Energy 3,14% Infrastructure 2,17%, Basic-Industry 0,81%, Transportation 2,27%, Industrial 1,15%, Cyclical 0,81%, Property 1,75%, Non-Cyclical 1,29%.

Hanya 2 sektor yang merah alias mengalami pelemahan yaitu sektor Technology minus 1,04 % dan Health turun -0,32%.

Di malam sebelumnya Wall Street sudah mengalami rally terlebih dahulu setelah China-AS memilih damai dalam hal perang tarif perdagangan, selain itu adanya gencatan senjata India dan Pakistan juga kian menambah katalis positif bagi para investor yang semakin optimis terhadap stabilitas politik dan ekonomi di masa yang akan datang.

Faktor tersebut membuat Indeks Nasdaq naik tebal sebesar 4,35% ke level 18.708,34, indeks S&P 500 juga menguat 3,26% menjadi 5.844,19 dan Indeks Dow Jones juga naik 2,81% menjadi 42.410,10 bahkan aset kripto terkemuka yaitu Bitcoin kembali menembus Rp1,7 miliar perkoin.

Oleh sebab itu, IHSG semakin mendekati level psikologis 7.000 seiring derasnya kembali inflow atau arus masuk modal dari para investor asing maupun domestik. Jika tidak ada katalis negatif dalam waktu dekat, maka IHSG akan menembus 7.000.

Optimisme para investor di Capital Market inilah yang diharapkan terus mengalami pemulihan, agar segera berdampak terhadap sektor riil dengan meningkatnya aliran modal sehingga mengurangi angka pengangguran yang sudah terlanjur membludak seiring dengan masifnya gelombang pemutusan hubungan kerja akibat ketidakpastian politik-ekonomi beberapa bulan lalu.