Penataan Kawasan Gresik Kota Lama Sudah 54%, Seperti Apa Nanti Jadinya?

Gresik, jurnal9.tv – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya terus melakukan penataan kawasan kumuh guna mencapai target 0% kawasan kumuh sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Salah satunya adalah kawasan Gresik Kota Lama (GKL) yang dilakukan melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Program KOTAKU merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemda dalam mendorong dan memberdayakan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.

“Penataan kawasan kumuh seperti ini bukan hanya dilakukan pada permukiman di bantaran sungai, namun juga di tempat lain seperti permukiman di dekat tempat pembuangan sampah ataupun kampung padat penduduk di perkotaan,” kata Menteri Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR.

Penataan Kawasan GKL dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Ditjen Cipta Karya dengan anggaran Rp38,3 miliar. Penataan ini dimulai pada Desember 2021 dan ditargetkan rampung pada Agustus 2022.

Penataan Kawasan GKL ini meliputi Kampung Arab, Kampung Kolonial dan Kampung Pecinan. Konsep penataan Kawasan Kampung Arab diharapkan bisa mendorong pengembangan wisata religi yang menjadi satu kesatuan dengan Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim.

Selain itu terdapat kawasan Kampung Kolonial yang akan menjadi satu kesatuan dan terintegrasi dengan Kampung Kemasan dan Kampung Arab serta Kampung Pecinan. Adapun lingkup penataan meliputi pekerjaan drainase kota, pekerjaan tanah, perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen, perkerasan beraspal, struktur, pengembalian kondisi dan pekerjaan minor serta sumur bor.

“Selain mengubah wajah kawasan heritage Gresik menjadi salah satu ikon wisata Kota gresik, penataan ini juga bertujuan mengurangi genangan air di Kecamatan Gresik,”kata Kepala BPPW Jawa Timur, Muhammad Reva.

Hasan, tokoh masyarakat di sekitar Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim mengatakan senang atas penataan yang dilakukan Kementerian PUPR ini. “Kami sangat mendukung penataan kawasan Heritage Gresik ini, karena membuat lingkungan kawasan religi Makam Malik Ibrahim lebih bersih, indah dipandang dan tentunya tambah nyaman bagi para peziarah atau yang berwisata religi di Gresik ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (CK PKP) Gresik Ida Lailatus Sa’diyah mengatakan penataan yang seharusnya rampung bulan Agustus mendatang sepertinya molor karena kendala sosialisasi ke masyarakat.

“Targetnya rampung bulan Agustus. Dalam rencana, mestinya progressnya 63.748% tapi realisasi sampai hari ini (Sabtu) 54.823%. Nanti saya cek apakah ada adendum perpanjangan waktu atau tidak,”ujar Ida.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gresik telah menyelesaikan revitalisasi Kawasan Kampung Pecinan dengan ornamen khas Tionghoa seperti penerangan jalan umum (PJU) dengan ornamen naga.(ap/snm)

Responses (36)

  1. Wow! Thank you! I continually wanted to write on my website something like that. Can I take a part of your post to my site?

  2. Pharmacie Internationale en ligne [url=https://pharmafst.com/#]acheter mГ©dicament en ligne sans ordonnance[/url] pharmacie en ligne pas cher pharmafst.shop

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *