Surabaya, Jurnal9.tv – Manusia adalah makhluk sosial. artinya ia tidak akan bisa hidup sendiri, manusia pasti membutuhkan bantuan dalam hidupnya, dan salah satunya adalah bantuan tetangga. Ketika sesorang mendapati permasalahan ataupun musibah di rumahnya, maka orang pertama yang akan membantunya adalah Tetangga.
Maka dari itu Nabi bersabda “Demi Allah, Demi Allah, Demi Allah. Tidak dinyatakan iman apabila orang-orang yang di sekitar (tetangga) tidak merasa aman dari gangguan perbuatan”. HR. Bukhori. Dengan hadits tersebut dapat kita simpulkan bagaimana pentingnya untuk menjaga hubungan persaudaraan dengan tetangga. Nabi pernah berkata, tolok ukur seseorang bisa dikatakan tetangga adalah 40 rumah dari kanan, 40 rumah dari kiri, 40 rumah dari depan, dan 40 rumah dari belakang.
Dalam kehidupan sosial atau dalam lingkup sosial, pastinya banyak sekali karakter dan agama yang dipeluk oleh tetangga kita. Ada beberapa jenis tetangga yakni, tetangga yang bukan saudara dan beda agama, tetangga yang satu saudara dalam agama yang sama, tetangga yang satu saudara dan beda agama.
Dengan adanya perbedaan karakter dan agama, kita tidak boleh membeda-bedakan bahkan mencampur adukkan agama dalam bertetangga. Dalam surah Al Kafirun sudah dijelaskan bahwa, Bagimu agamu, bagiku agamaku.
Lantas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bertetangga,
- Sopan dalam bertamu
Ketika seseorang bertamu ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti mengetuk pintu tiga kali dan salam. Ketika tuan rumah tidak memberikan jawaban, maka alangkah baiknya kita menunggu ataupun meninggalkan tempat dan mengurungkan untuk bertamu. Dan sebagai tetangga yang baik kita tidak boleh semata-mata masuk tanpa adanya izin dari pemilik rumah.
- Memberikan bantuan yang diperlukan oleh tetangga
Saling membantu satu sama lain merupakan salah satu hal yang dapat mempererat tali persaudaraan antar tetangga. Ada banyak hal positif ketika kita melakukan hal tersebut, seperti, ketika kita ditimpa oleh musibah maka tetanggalah yang datang lebih dulu untuk membantu.
- Mensyukuri dan Simpati
Dalam hal ini ketika tetangga mendapati rezeki ataupun hal lain yang membuat ia senang maka sebagai tetangga yang baik, kita wajib untuk bersyukur atas hal tersebut. Dan sebaliknya, ketika tetangga kita mendapati musibah maka kita wajib untuk menolong dan mendoakan agar diberikan suatu kemudahan dan jalan keluar.
“Secara tidak langsung, dengan bertetangga akan memberikan rasa aman dan nyaman satu sama lain,” ujar Bu Nyai Ucik dalam tausiahnya di TV9. Dan Nabi pun bersabda bahawasanya orang yang memutus silaturahmi esok ketika hari kiamat tidak akan dilirik oleh Allah. (muk/snm)