NU Pasuruan Genap 1 Abad, Gelar Tasyakuran dan Potong 100 Tumpeng

Pasuruan, jurnal9.tv -Nahdlatul Ulama (NU) Pasuruan memasuki usia satu abad. Peringatan harlah ke-100 ini diperingati dengan malam tasyakuran di Kantor PCNU Kabupaten Pasuruan, Jalan Raya Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek, Selasa (23/9/2025) malam.

Acara yang berlangsung khidmat itu diisi dengan pembacaan istighosah, ijazah Hizb Nashor, hingga pemotongan 100 tumpeng sebagai simbol rasa syukur.

Sejumlah tokoh hadir, mulai dari Wakil Bupati Pasuruan, jajaran Muslimat NU, KH Anwar Iskandar, Wakil Rais Aam PBNU sekaligus pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri.

Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin, menegaskan bahwa momentum satu abad ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga pengingat akan kiprah NU Pasuruan dalam menjaga agama sekaligus berkontribusi pada masyarakat.

“Harlah kali ini bertemakan Berkhidmat Sepanjang Hayat, Membangun Kemuliaan Ummat. Sesuai tema tersebut, NU Pasuruan diharapkan terus berkembang demi kemaslahatan warga Nahdliyin, khususnya di Kabupaten Pasuruan,” ujarnya.

Selain doa bersama, komunitas Pegon yang meneliti sejarah NU dan pesantren turut memaparkan sejarah berdirinya NU Pasuruan.

Ayung Notonegoro, founder Pegon, menjelaskan bahwa Pasuruan menjadi salah satu dari delapan cabang NU generasi awal. Cabang ini dirintis oleh empat ulama lokal: KH Huzaemi dari Tambakan, KH Abdul Rohman dari Bugul, KH Zainal Abidin dari Grogolan Rembang, dan KH Mas Mustofa dari Bonagung.

Sejak didirikan, NU Pasuruan terus berkembang bukan hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga pendidikan, kesehatan, hingga pertanian.

Peringatan 1 Abad NU Pasuruan juga diwarnai penyerahan tiga penghargaan kepada ahli waris pendiri NU setempat. Puncaknya, Ketua PCNU memimpin pemotongan 100 tumpeng yang kemudian disantap bersama ratusan jamaah yang hadir.