Nikah Itu Mudah?, Ning Firda: Pertimbangkan Ini sebelum Menikah!

Surabaya, Jurnal9.tv – Belakangan ini, media sosial gempar akan fenomena “menikah di KUA itu Gampang”. Munculnya fenomena tersebut karena beberapa orang yang sudah melewati masa pernikahan, menyatakan bahwasanya menikah itu ngga gampang, akan ada banyak sekali problematika baik kecil maupun besar, seperti ribetnya mengatur acara ketika wedding, konflik kesalapahaman antara kedua belah pihak keluarga, dan lain-lain. Namun belakangan muncul fenomena menikah di KUA itu Gampang, karena dipicu oleh sebuah Drama “Surat Cinta untuk Starla The Series”, yang mana dalam ending dari film tersebut, Starla dan Hema memutuskan untuk menikah secara dadakan di KUA.

Secara tidak langsung fenomena tersebut memunculkan stigma “Menikah? Siapa Takut!” karena menikah di KUA juga tidak dipungut biaya. Ini jadi salah satu alasan anak muda berkeinginan nikah muda di KUA.

Tak hanya itu banyaknya Influencer dan selebgram yang mengumbar kemesraan di media sosial, membuat anak anak muda terpantik dengan hal tersebut. Sehingga banyak anak muda yang ingin merasakan romantisme “Menikah Muda” ala Selebgram.  

“Sebenarnya Influencer ini juga tidak salah menunjukkan kebersamaannya dengan pasangannya dengan suami atau istrinya. Tapi perlunya mungkin ada edukasi juga dari mereka bahwasanya menikah itu tidak semudah itu, menikah itu memerlukan persiapan kesiapan mental ekonomi, Ilmu dan sebagainya. Harusnya influencer seperti itu”. ujar Ning Dhomirotul Firdaus, dari Pesantren Lirboyo Kediri, dalam wawancaranya bersama tim Jurnal9.

Tambah Ning Firda sapaan akrabnya, Membangun rumah tangga adalah suatu impian dari beberapa orang di dunia ini. Namun dalam berumah tangga tidak serta-merta menikah lalu bahagia, akan tetapi ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menjalani bahtera rumah tangga. Seperti :

  • Materi

Materi adalah satu hal yang penting, karena dalam rumah tangga tidak jauh dengan kata finansial. Artinya sebelum menikah harus mempertimbangkan, apakah ia sudah sanggup untuk membiayai diri sendiri. Dan paling tidak bisa menghidupi diri sendiri dan mempunyai sebuah pekerjaan yang dapat menunjang kehidupan dalam rumah tangga kelak.

Materi tidak hanya berlaku pada sisi laki laki saja, akan tetapi perempuan pun harus mempertimbangkan hal tersebut. Artinya walupun kelak ia akan dinafkahi oleh suaminya, akan tetapi perempuan pun sebisa mungkin bisa menghidupi dirinya sendiri. Paling tidak seorang perempuan mempunyai kemandirian finansial dan  jangan sampai menggantungkan diri sendiri kepada orang lain.

  • Mental

Pengendalian emosional kedua pasangan termasuk hal penting yang perlu dilakukan. Jangan sampai dalam berumah tangga, kedua pasangan tidak bisa mengendalikan ego dan emosi masing-masing. Ketika hal tersebut terjadi maka secara tidak langsung rumah tangga akan menjadi retak dan berdampak pada psikis anak.

Ning Firda mengatakan “Jangan sampai anak ini akan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga ya. Jangan sampai anak ini menjadi pelampiasan ibu ketika dia sedang stres. Capek di dapur, capek di rumah, capek dalam bekerja. Kemudian dia marah-marah kepada anak. Pengendalian emosi ini sangat penting dalam kehidupan berumah tangga. Itu adalah poin penting”.

Membangun rumah tangga sangatlah mudah, akan tetapi mempertahankan dinding rumah tangga lah yang sangat susah.

“Pernikahan itu adalah sebuah ilmu. Jadi jangan grusa-grusu untuk menikah. Persiapkan semuanya dengan baik. Dengan matang,” pungkas Ning Firda mengingatkan. (muk/snm)