Jember, Jurnal9.tv – Seorang warga dusun Gumuksari, Desa Curah Malang , Kecamatan Rambipuji Jember memanfaatkan lahan perkarangan untuk budidaya labu botol. Buah tersebut digunakan untuk bahan kerajinan yang dipasarkan ke Bali dan Jakarta.
Sejak ribuan tahun yang lalu, buah labu dengan nama latin lagenaria siceraria ini tidak hanya dibudidaya untuk dikonsumsi sebagai sayur ataupun kudapan. Melainkan juga digunakan sebagai perkakas ataupun wadah air minum.
Sebidang lahan perkarangan milik Ahmad Toyib ini dimanfaatkan untuk budidaya labu botol.
Namun, tidak untuk dikonsumsi. Labu botol tersebut untuk dijadikan bahan kerajinan yang mempunyai nilai ekonomi tersendiri.

Labu botol yang hendak dijadikan bahan kerajinan tersebut harus dipilih dari buah labu yang sudah tua. Setelah itu dikeringkan terlebih dahulu selama kurang lebih satu bulan tergantung cuaca.
Kemudian labu botol yang sudah kering dan keras, diproses menjadi botol air, lalu dihaluskan hingga mengkilat agar semakin menarik.

“Hasil kerajinan dipasarkan ke bali, dengan harga 50 ribu rupiah hingga 75 ribu rupiah perbotol,” ungkap Toyib.
Kerajinan Labu botol ternyata bisa meningkatkan perekonomian keluarga Toyib. Apalagi sudah banyak lokasi wisata yang diperbolehkan buka. (afw/snm)