Kunjungi Al Maarif Singosari, Gubernur Kenang Keteladanan Kiai Masjkur dan Kiai Tholchah Hasan

Malang, jurnal9.tv -Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para siswa untuk meneladani perjuangan pendiri Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari, KH. Masjkur, mantan Menteri Agama RI sekaligus Pahlawan Nasional, yang estafet perjuangannya dilanjutkan oleh KH. Tolchah Hasan, mantan Menteri Agama RI dan Rais Syuriah PBNU 2004–2010. Keduanya memilki visi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan karakter akhlakul karimah.

Ajakan itu disampaikan Gubernur Khofifah di hadapan para siswa dan wali murid pada Peresmian Tahun Ajaran Baru 2025/2026 di Lingkungan Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari Malang, Sabtu (9/8).

“Bagaimana perjuangan beliau, pengorbanan beliau dan tentu penerus-penerusnya akan menjaga bagaimana sebuah pendidikan tidak hanya mengejar academic achievement, tapi membangun karakter, membangun akhlak mulia, dan membangun peradaban bangsa,” jelasnya.

Untuk itu, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa pendidikan itu penting sebagai pondasi untuk membangun karakter akhlak mulia dan peradaban bangsa.

“Pendidikan yang tak hanya untuk memperkaya khazanah keilmuan, tapi juga karakter akhlak mulia dan peradaban bangsa. Kita semua punya tugas mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.

Khofifah juga menjelaskan, penting membicarakan peradaban di tengah Clash of Civilizations selayaknya yang dikemukakan oleh Samuel P. Huntington. Terlebih dengan konflik-konflik global seperti Rusia-Ukraina, genosida Gaza, dan Kamboja-Thailand.

“Kita lihat timbul konflik yang semula mungkin mereka tidak pernah prediksi. Tapi bahwa itu kemudian merusak sendi-sendi sosial, sendi-sendi ekonomi, dan sendi-sendi kehidupan kekerabatan di antara mereka,” katanya.

“Ini saya sampaikan karena membangun peradaban bangsa dan peradaban dunia itu dimulai dari pendidikan dini di TK, SD, dan seterusnya,” imbuhnya.

Tak kalah penting, peran guru dan pendidik lain adalah berkolaborasi dan menciptakan Super Team. Sebab, tak ada sukses yang dapat benar-benar dicapai dengan prestasi satu orang.

“PR berikutnya adalah semua para kepala sekolah ini harus menjadi manager leader. Memanage dan juga memiliki kepemimpinan yang baik. Maka antara kepala sekolah dan guru-guru memang harus memposisikan bahwa panjengan semua super team,” terangnya.

Gubernur Khofifah lebih jauh mendiskusikan masalah sosial berefek domino seperti judi online, pinjaman online, hingga kesehatan mental yang menjadi dampaknya.

Tapi sekali lagi untuk membangun peradaban kemanusiaan, sosial, dan ekonomi sesungguhnya harus dimulai dari pendidikan sejak dini,” pungkasnya.

Menutup sambutannya, Khofifah berharap tahun ajaran baru ini menjadi momentum untuk meneruskan perjuangan para pendiri Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif dalam mendedikasikan diri di bidang pendidikan.

“Karakter yang kuat akan membangun peradaban bangsa yang maju dan berakhlak mulia. Itulah tujuan akhir dari pendidikan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, tahun ini, total Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari menerima 1.290 siswa baru mulai jenjang TK, MI, SD Islam, MTs, SMP Islam, MA, SMA Islam, hingga SMK Plus. (*)