Kemendikdasmen Dukung PHTC Cek Kesehatan Gratis

Jakarta, jurnal9.tv -Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berkomitmen membentuk generasi sehat dan berkarakter melalui Pagi Ceria dan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, melakukan peninjauan langsung sebagai momentum kolaboratif antara Kemendikdasmen dan Kementerian Kesehatan.

Rangkaian Pagi Ceria dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa, dan Senam Anak Indonesia Hebat yang diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Suasana hangat dan penuh antusiasme terlihat dari semangat anak-anak dalam mengikuti gerakan senam bersama Mendikdasmen. Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan anak-anak memiliki hidup yang sehat, cinta tanah air dan juga spiritualitas yang tinggi.

Dalam sambutannya, Mendikdasmen mengajak siswa menjadi anak-anak Indonesia yang hebat, sehat jasmani, kuat, terbiasa makan bergizi, rajin berolahraga, dan bersahabat dengan teman. Pesan ini ia sampaikan sebagai wujud dukungan terhadap arahan Presiden Prabowo dalam membentuk generasi tangguh sejak dini.

“Pesan Pak Presiden Prabowo, kalian semua harus menjadi anak-anak Indonesia yang hebat, anak-anak Indonesia yang kuat. Anak-anak Indonesia yang biasa makan yang sehat dan bergizi, biasa berolahraga, dan harus membiasakan diri untuk senantiasa bersahabat dengan teman-teman ya,” ungkap Mendikdasmen.

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto. Program ini merupakan bagian dari implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang bertujuan menghadirkan dampak nyata dan cepat bagi Masyarakat. Pelaksanaan CKG di sekolah-sekolah mendukung Asta Cita Presiden, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Melalui pemeriksaan kesehatan dasar yang terintegrasi dengan lingkungan pendidikan, program ini menjadi langkah strategis dalam membentuk anak-anak Indonesia yang sehat, kuat, dan siap bersaing di masa depan.

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas, Kementerian Kesehatan, Maria Endang Sumiwi, mengatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah akan digelar setiap setahun sekali, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah.

“Ini adalah program kolaborasi lintas kementerian, cek kesehatan hari ini terdiri dari status gizi, tinggi badan, berat badan, pemeriksaan gigi, mata, telinga, dan tes kebugaran. Setiap setahun sekali, ajaran baru kami akan melakukan cek kesehatan gratis supaya kebiasaan sehatnya terbangun,” ujar Maria.

Selanjutnya, Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa pemeriksaan ini penting sebagai deteksi awal masalah kesehatan anak, demi mencegah gangguan yang dapat menghambat tumbuh kembang serta menurunkan kualitas generasi bangsa.

“Program pemeriksaan kesehatan gratis ini dimaksudkan sebagai usaha dari Bapak Presiden bersama dengan berbagai pihak. Kementerian Kesehatan sebagai leading utamanya dan kami Kementerian Pendidikan Dasar Menengah sebagai mitranya berusaha untuk bagaimana membangun kebiasaan hidup yang sehat dan juga budaya hidup yang sehat di kalangan anak-anak, karena dengan pemeriksaan kesehatan ini dapat diketahui sejak dini masalah-masalah kesehatan yang ada di kalangan anak-anak kita. Dengan pemeriksaan kesehatan ini, kita dapat menyelamatkan anak-anak kita dari berbagai kemungkinan penyakit yang dapat tidak hanya menghambat kesehatan mereka tapi juga menurunkan kualitas dari generasi bangsa,” urai Menteri Mu’ti.

Pada kesempatan yang sama, Mendikdasmen juga menekankan pentingnya pendampingan orang tua dalam penggunaan gawai oleh anak-anak. Ia mengingatkan bahwa tanpa pendampingan, kebiasaan bermain gim berlebihan bisa mengganggu aktivitas fisik, kesehatan, dan emosi anak. Anak perlu diarahkan agar menggunakan gawai untuk hal-hal yang edukatif dan bermanfaat agar tidak mengakses informasi maupun gim yang mengandung kekerasan, demi menjaga tumbuh kembang mereka secara sehat dan aman.

“Penggunaan gawai oleh anak-anak ini semaksimal mungkin dibatasi, kontrol orang tua sangat penting agar mereka tidak menggunakan media ini secara berlebihan, yang itu juga merusak kebiasaan fisik mereka karena kurang beraktivitas. Kebiasaan-kebiasaan anak itu perlu kita dampingi sehingga mereka kalau memanfaatkan gawai supaya yang diakses adalah yang bermanfaat dan mereka dapat menggunakannya untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat edukatif dan bermanfaat,” tutup Menteri Mu’ti.