Surabaya, jurnal9.tv -Dalam rangka mengawal Sekolah dan Madrasah Maarif lebih unggul dan kompetitif, Pimpinan Wilayah LP Maarif NU Jawa Timur menggelar pelatihan capacity building bagi Master Trainer, Ahad (11/5) di Kantor LP Ma’arif NU Jatim. Dalam pelatihan ini para pakar dan akademisi pendidikan dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta dilibatkan untuk membuka mindset, memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan dan para master trainer yang akan mendampingi lembaga pendidikan Maarif di Jawa Timur.
Mewakili Ketua LP. Maarif NU Jawa Timur, Prof. Dr. Kusaeri mengatakan alumni atau lulusan sekolah dan madrasah harus mewarnai kampus-kampus terdepan di Indonesia, baik kampus-kampus Islam di bawah PTKIN Kementerian Agama maupun PTN di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi. Menurutnya, salah satu indikator madrasah atau sekolah disebut unggul adalah para lulusannya masuk ke perguruan tinggi terbaik dan favorit di Indonesia. “Kegiatan capacity building Master Trainer yang dilaksanakan Bidang II PW LP Maarif NU Jawa Timur ini diselanggarakan untuk tujuan tersebut,” ungkapnya.
Prof. Dr. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag sebagai Wakil Ketua sekaligus Koordinator Bidang II LP Maarif NU Jawa Timur memaparkan visi yang akan diwujudkan dalam pengembangan Madrasah dan Sekolah Maarif ke depan, yang dirangkum dalam dua tagline yang dibuat oleh Ketua Maarif NU Jatim, Prof. Dr. Masdar Hilmy. Kedua tagline itu adalah ‘Enabling potencies, boosting excellencies’ atau menggali potensi, menciptskan keunggulan serta ‘Harnessing energy, strengthening sinergy: toward a more competitive Maarif Education’ yakni Menggalang energi, perkuat sinergi: menuju Pendidikan Maarif yang lebih kompetitif. “Kedua tagline tersebut adalah arah bagi PW LP Maarif NU Jatim ke mana arah penataan dan pengembangan akan dijalankan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Evi menyampaikan, pasca konsolidasi Master Trainer ini akan dilanjutkan kegiatan Diklat yang akan dimulai pada akhir bulan Mei 2025, yang materinya sudah terencana dan terjadwal secara simultan dalam ke-12 sub bidang. Enam sub bidang di antaranya, Pelatihan Kurikulum, Pembelajaran, dan HOTS, Pelatihan Aswaja, Pelatihan Sekolah Unggulan, Pelatihan Advokasi Akreditasi Sekolah/Madrasah, Pelatihan Literasi dan Pelatihan Numerasi. “Sedangkan enam sub bidang lainnya adalah Pelatihan Sains, Pelatihan KTI atau Penulisan Buku Ajar, Pelatihan Maarif Mart, Pelatihan Big Data dan data Science, Pelatihan Artificial Intelligent, dan Pelatihan Perpustakaan,” terangnya.
Selain itu, dalam kegiatan penguatan capacity building para Master Trainer ini juga menghadirkan Dr. Syifak Indana, M.Pd yang menyampaikan Desiminasi Kebijakan Arah Baru Pendidikan pada Kementrian Dasar dan Menengah RI dan dilanjutkan oleh Amin Hasan, M.Pd Desiminasi Kebijakan Arah Baru Pendidikan pada Kementerian Agama RI. Kegiatan dilengkapi simulasi materi pada masing-masing bidang, sebelum ditutup oleh dengan wrap-up kegiatan dan infromasi pembagian tugas Diklat. (*/zaini)