Karnaval Nusantara 1 Abad NU: Melestarikan Kebudayaan untuk  Menebarkan Kemaslahatan

Sidoarjo, Jurnal9.tv –Karnaval Nusantara menjadi salah satu rangkaian resepsi satu abad NU. Kegiatan yang diaksanakan pada Selasa (07/02/2023) siang hari ini merupakan wujud dukungan NU terhadap kebudayaan.

PBNU yang dalam hal ini diwakili oleh Alisa Wahid, dalam sambutannya memuji kesuksesan bupati Sidoarjo yang menjadi tuan rumah. beliau juga menegaskan bahwa NU mendukung nilai-nilai budaya baik yang universal. Lebih lanjut, seni dan budaya dapat digunakan untuk menumbuhkan akhlak yang baik. “Abad Pertama Nahdhatul Ulama, dibangun oleh para muassis dengan tidak pernah lepas dari budaya Nusantara,”.

Alissa Wahid juga menambahkan bahwa budaya selalu menjadi jalan dakwah bagi ulama Nahdhatul Ulama. Menurutnya budaya dan seni merupakan bagian yang sangat penting.

“Kita bukan golongan yang kabeh-kabeh dimusuhi. Tapi kalau seni dan budaya bisa kita gunakan untuk menyuburkan akhlak yang baik, menyuburkan nilai-nilai agama, menyuburkan cinta tanah air, maka budaya itu akan terus kita pertahankan,” katanya.

“Nahdhatul Ulama terkenal dengan sifat yang terbuka. Tidak sedikit-sedikit musuhan, tidak sedikit-sedikit menolak. Tapi membuka hati, membuka pikiran”.

“Mungkin ini bukan budaya saya, tapi buat njenengan atau buat orang lain ini budayanya baik. Ya sudah ayo menghormati,” lanjutnya.

Alissa Wahid juga menuturkan untuk jangan takut pada perubahan karena setiap zaman membawa budayanya. Beliau mengingatkan bahwa ulama-ulama Nahdhatul Ulama selalu mengajarkan untuk mempertahankan budaya yang baik tetapi juga adaptif pada perkembangan budaya yang lebih baik.

“Al muhafadhotu ala qodimi al sholeh wa ahdu bi jadidil ashlah. Tidak melupakan akar tradisi kita, tapi juga tidak takut dengan modernitas,” ungkapnya.

Terakhir Alissa Wahid mengingatkan bahwa adanya karnaval budaya ini tidak dimaksudkan hanya untuk tontonan atau ajang gaya-gayaan, namun juga merupakan bagian dari dakwah untuk mencintai agama dan tanah air Indonesia.

Pada karnaval ini, pemkab Sidoarjo selaku tuan rumah turut mempersembahkan tari Banjar Kemuning yang merupakan tari asli Sidoarjo. Nama tarian diambil dari  nama desa di pesisir Sidoarjo. Tarian Banjar Kemuning diciptakan oleh Agustinus Heru Sugianto. Beliau menciptakan tari  untuk menggambarkan kehidupan, karakter, serta sifat nelayan di desa Banjar Kemuning. (swp/snm)