Surabaya, Jurnal9.tv – Program sahur bareng TV9 mengundang Gus Anwar Sadad, wakil ketua DPRD Jatim sekaligus ketua partai gerindra Jatim untuk membahas tema tadarus politik milenial. Dalam perbincangan ini Gus Anwar Sadad berharap anak muda turut ambil peran dalam perpolitikan demi kemajuan Indonesia.
“Beberapa analisis yang kita dapatkan, apakah di survei-survei, atau di jurnal-jurnal itu menunjukan bahwa ada apatisme anak-anak muda terhadap politik,” terang Anwar Sadad. Padahal menurutnya politik adalah sesuatu yang sangat penting.
“Mau, gak mau politik lah yang menentukan hampir semua urusan kita”. Ia mencontohkan bahwa penentuan harga barang, pajak, dan sebagainya merupakan produk dari politik.
Anwar Sadad menjelaskan bahwa menyiapkan pemuda agar siap menjadi penerus pemimpin bangsa adalah salah satu tugasnya. “Orang-orang yang pada posisi, pada usia seperti saya ini kan memang harus menyiapkan generasi penerus. Jangan kemudian mereka tidak disiapkan oleh siapa-siapa. Ketika pada saatnya mereka menjadi pemimpin, dia gak tahu apa yang harus dilakukan. Kan bahaya ini”.
Ia berargumen bahwa yang menjadikan anak muda apatis terhadap politik adalah persepsi mereka yang menganggap politik itu kejam dan kotor. Maka dari itu untuk meningkatkan kepedulian anak muda terhadap politik, Anwar Sadad menjelaskan perlunya memahamkan kepada anak muda tentang penting dan besarnya dampak politik. Politik memiliki kemampuan untuk membuat kebijakan yang menguntungkan orang banyak.
“Menurut saya energi anak-anak muda itu kan besar. Artinya mereka dengan mudah bisa melakukan kolaborasi dengan teman-teman sesama anak muda untuk melakukan aksi-aksi sosial. Misalnya ketika Ramadhan bagi-bagi takjil,” terangnya. Menurutnya tindakan sosial semacam ini menunjukan bahwa mereka tergerak untuk memikirkan orang lain dan itu merupakan bagian dari dasar-dasar politik.
Terkait dengan saling berdebat di media sosial menjelang tahun politik, Anwar Sadad menanggapinya dengan bijaksana. Menurutnya penggunaan modernitas semisal media sosial selalu memiliki dua sisi dan tergantung perspektif penggunanya. Pengguna yang memiliki perspektif baik akan mendapatkan informasi dan pengetahuan yang luas. Sebaliknya orang yang berkonotasi negatif hanya akan mendapat hal yang kurang baik.
Gus Sadad mengatakan, yang dibutuhkan dalam menarik pemuda untuk berpolitik adalah seorang role model teladan. “Sebenarnya siapa sih politikus anak muda yang bisa dijadikan panutan. Lha misalnya harus ada yang memulai itu”.
Gus Anwar Sadad juga berharap para pemuda akan mengambil peran dalam politik. Dia bercerita bahwa peran ini secara historis telah diambil oleh pemuda bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka melalui sumpah pemuda. (swp/snm)