Surabaya, jurnal9.tv -Dunia Santri Community menggelar Halaqah Santri Digital 2025 dengan tema “Menguatkan Komunikasi Publik Pesantren di Era Digital” di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Jumat-Sabtu (12-13/12/2025). Acara yang diikuti 93 peserta dari dalam dan luar Jawa Timur ini merupakan hasil kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Biro ADPIM Setda Jatim.
Acara dibuka oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jawa Timur, Pulung Chausar, yang menyambut baik kerjasama dengan Dunia Santri Community. “Saya berharap ke depan ini bukan yang terakhir,” ujarnya. Ia juga menyayangkan maraknya video yang dipotong-potong kemudian diviralkan tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Dalam kesempatan tersebut, Pulung Chausar menerima penghargaan Tokoh Pelopor Penguatan Komunikasi Publik Santri dan Pesantren di Jawa Timur dari Dunia Santri Community serta Transformative Islamic Communication Special Award dari TV9 Nusantara. Acara juga diisi dengan penandatanganan MoU dengan beberapa pihak yang mendukung penguatan komunikasi publik santri dan pesantren.
Zainal Muttaqin, Kabag MKP Setda Jawa Timur, mengapresiasi terselenggaranya acara gerakan santri dan pesantren dalam menguatkan komunikasi publik di era digital. “Dunia Santri Community ini anggotanya ribuan, followers juga banyak di Instagram. Ini adalah kearifan Jawa Timur yang harus kita rawat yaitu santri dan pesantren,” ungkapnya.

Founder Dunia Santri Community, Dr. Abdulloh Hamid, menambahkan bahwa komunitas ini berawal dari keresahan terhadap realitas yang ada. “Hari ini sebagai ikhtiar membangun bagaimana pola komunikasi yang bagus dari pondok pesantren,” ungkap Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Pria yang akrab disapa Gus Hamid ini menegaskan bahwa terselenggaranya acara di Jawa Timur karena ruhnya pesantren ada di provinsi ini. “Ruhnya Jawa Timur adalah Pesantren, dan Pesantren adalah Jawa Timur,” pungkasnya.
Acara menghadirkan berbagai pembicara kompeten seperti Ning Khilma Anis (entrepreneur perempuan dan sastrawan santri), Gus Ahib (influencer dan content creator internasional), Ning Imas (ahli dakwah dari Lirboyo), Dr. Hakim Jaily (Direktur Utama TV9 Nusantara), Gus Rijal Mumazik Zionis (rektor dan aktivis media), Gus Ahmad Shamton Mas Duki (Kepala Kantor Agama Kota Malang), dan Gus Wafil Adi (Pondok Pesantren Baharul Ulum Tambakberas Jombang).
Halaqah Santri Digital 2025 diharapkan dapat membekali santri dengan kemampuan komunikasi publik yang efektif di era digital, sekaligus memperkuat sinergi antara pesantren dengan pemerintah daerah dalam menyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat.




