Home » Marak Bunuh Diri di Indonesia, Iman Menipis?
features

Marak Bunuh Diri di Indonesia, Iman Menipis?

Surabaya, Jurnal9.tv – Dalam hidup, kita akan mengalami naik turunnya Iman, terutama ketika menghadapi cobaan yang sangat berat. Psikologis seseorang dapat terganggu, ketika orang tersebut memiliki banyak masalah tetapi tidak bisa menyelesaikannya. Sehingga tidak sedikit pula yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Dilansir dari Pusiknas.polri.go.id, Sejak awal 2023, polri menindak 1.680 kasus penemuan mayat dan 451 aksi bunuh diri di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut cenderung meningkat dari Januari hingga April 2023. Catatan di kepolisian menunjukkan perumahan dan pemukiman menjadi lokasi dengan jumlah terbanyak penemuan mayat dan bunuh diri.

Sementara jumlah penindakan pada bulan Maret yakni sebanyak 418 kasus. Jumlah ini mengalami penurunan di bulan April dan ada peningkatan kembali di bulan Mei yakni sebanyak 307 kasus atau 85,3% dari jumlah penemuan mayat pada bulan April 2023.

Perilaku bunuh diri sebenarnya hal yang paling tidak disukai oleh Allah SWT. Allah berfirman di dalam Al-Quran:

وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.

Dalam penjelasannya di kanal Youtube Ngaji Nahdlatul Ulama, Gus Baha menjelaskan, sebagai sesama umat Islam, kita tidak boleh menghakimi orang tersebut atas pilihannya yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Lalu bagaimana perilaku kita sebagai sesama muslim?.

Dalam sebuah hadisT, Nabi Muhammad SAW mengatakan, bahwa kita harus menshalati saudara kita yang meninggal dunia. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَى لِلنَّاسِ النَّجَاشِيَ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ فَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّ وَكَبَّرَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ

Artinya: “Rasulullah SAW mengabarkan kematian Najasyi’ (gelar bagi raja Habasyah) kepada orang-orang pada hari kematiannya, lalu beliau pergi bersama mereka menuju tempat shalat untuk menshalatkannya, dan beliau bertakbir empat kali”. (HR Muslim).

Karena kalau tidak dishalati, hak nya orang yang meninggal sebagai jenazah muslim itu tidak didapatkan, sedangkan, seharusnya semua jenazah Muslim itu berhak mendapatkan hak-hak nya.

Sebagai seorang muslim, kita harus memperkuat iman kita untuk terus beribadah kepada Allah, agar upaya-upaya kita dalam menjalankan hidup di dunia karena takdir kita yang menentukan hanyalah Allah SWT. Kita hanya dapat berusaha dan berikhtiar supaya kita dapat menyelesaikan segala ujian dan cobaan yang diberikan oleh Alllah kepada kita.

Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya”. (Q.S Al Imran: 59)

Ketika kita merasa tertekan, cemas, dan depresi, kita bisa mulai mendekatkan diri kepada Allah SWT. Memasrahkan segala kehendak-Nya. Memohon dimudahkan dan ditemukan solusi dari permasalahan kita melalui doa-doa. Apabila kita masih belum merasa tenang, kita bisa meminta arahan seorang ulama untuk membimbing kita untuk mempertebal iman. Atau kita juga bisa mendatangi psikiater, agar apa yang kita rasakan bisa diterjemahkan menjadi pendekatan ilmiah, dan pada akhirnya kita bisa menemukan pencerahan. (aaf/snm)