Ekonomi Indonesia 2024, Presiden Jokowi: Terus Optimis, Tetap Waspada, Perkuat Hilirisasi, Tingkatkan Nilai Tambah!

Jakarta, jurnal9.tv -Presiden RI Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih atas sinergi yang telah terbangun selama ini sehingga proses pemulihan ekonomi berjalan dengan baik dan perekonomian Indonesia dalam kondisi stabil. Ke depan, Indonesia perlu terus optimis, namun tetap waspada untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional. Untuk menopang momentum perekonomian yang berkelanjutan, strategi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah merupakan penggerak perekonomian nasional.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 yang digelar secara hybrid di Jakarta (29/11). Forum PTBI merupakan forum strategis yang diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan, prospek, dan arah bauran kebijakan Bank Indonesia, serta memperoleh arahan dari Presiden RI. Selain Presiden RI, Joko Widodo dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Forum PTBI 2023 juga dihadiri
Pimpinan dan Anggota DPR dan DPD RI, Pimpinan Lembaga Negara, para Duta Besar negara sahabat, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua dan Anggota Dewan Komisioner OJK dan LPS, Gubernur Kepala Daerah, pimpinan perbankan dan korporasi, akademisi, media nasional, serta perwakilan sejumlah lembaga internasional. Masyarakat juga mengikuti rangkaian PTBI melalui siaran langsung pada kanal media sosial Bank Indonesia, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia dan luar negeri.

Lebih lanjut, Presiden mengingatkan semua pihak, terutama para pelaku ekonomi dan perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UKM). Jangan kemudian perbankan justru lebih fokus mempertebal portofolio di surat berharga negara (SBN), sekuritas rupiah Bank Indonesi (SRBI), atau sekuritas valuta asing Bank Indonesia (SVBI).

“Jangan semuanya ramai-ramai membeli ke BI maupun ke SBN, meskipun juga boleh boleh saja, tetapi kredit ke UMKM agar sektor riil bisa kelihatan lebih baik dari tahun yang lalu,” tegas Presiden.

Mengenai agenda demokrasi Pemilu 2024, Presiden mengajak semua pihak untuk tidak terlalu khawatir. Presiden menekankan, saat ini semua pihak hanya perlu bersatu mewujudkan cita-cita Indonesia Maju. “Kita sudah terbukti dan punya pengalaman menyelenggarakan Pemilu,” kata Presiden.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan di tengah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dengan ketidakpastian yang tinggi, ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan dan terus menunjukkan prospek yang baik. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai kisaran 4,7-5,5% pada 2024 dan akan meningkat 4,8-5,6% pada 2025. Inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). “Stabilitas eksternal dan sistem keuangan akan tetap terjaga, dan digitalisasi juga terus berkembang pesat,” kata Perry.

Berbagai tantangan global ke depan yang perlu dicermati, menurut Perry, mencakup perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan i​nflasi yang lambat, suku bunga negara maju yang lebih tinggi dan lebih lama, kuatnya mata uang dollar, serta pelarian modal dalam jumlah besar dari emerging markets ke negara maju. “Untuk itu sinergi sebagai kunci dari prospek kinerja ekonomi Indonesia dalam melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi perlu terus diperkuat,” ujarnya.

Perry memastikan Prospek perekonomian domestik pada 2024-2025 tetap terjaga di tengah semakin tingginya ketidakpastian global. Nilai tukar Rupiah tahun 2024 akan tetap stabil. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mendukung tetap terjaganya stabilitas eksternal sejalan dengan prakiraan defisit transaksi berjalan yang terjaga rendah pada kisaran defisit 0,1% sampai dengan defisit 0,9% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024 dan defisit 0,5% sampai dengan defisit 1,3% dari PDB pada 2025. Kredit/pembiayaan perbankan terus melanjutkan perbaikan dan diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi. Pertumbuhan kredit akan berada pada kisaran 10-12% pada 2024, dan 11-13% pada 2025. Kinerja transaksi ekonomi dan keuanga digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Nilai transaksi digital banking akan terus tumbuh 23,2% pada 2024 hingga mencapai Rp71.584 triliun, dan tumbuh 18,8% pada 2025 menjadi Rp85.044 triliun. Transaksi e-commerce juga akan terus tumbuh 2,8% menjadi Rp487 triliun pada 2024 dan 3,3% menjadi Rp503 triliun pada 2025.

Pada kesempatan PTBI 2023 itu, Bank Indonesia memberikan penghargaan Bank Indonesia Awards tahun 2023 kepada 64 mitra strategis yang berasal dari perbankan, korporasi, dan perorangan sebagai apresiasi dan sekaligus pengakuan nasional kepada para mitra kerja yang telah mendukung pelaksanaan tugas-tugas Bank Indonesia selama tahun 2023. Penghargaan ini juga merefleksikan jalinan sinergi antara Bank Indonesia dan para mitra strategis, bersama-sama Pemerintah, OJK, dan LPS dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional. (*)