Jombang, jurnal9.tv -Sebuah kegiatan ikonik dan monumental akan digelar oleh para dzurriyah pendiri atau muassis NU, memperingati kelahiran jam’iyyah ini secara hijriyah, yakni 16 Rajab 1344, digelar Ahad (4/1) tahun depan. Uniknya, Napak Tilas yang akan diberangkatkan dari Kademangan Bangkalan menuju Tebuireng itu akan gunakan jalur laut selat madura dengan kapal penyeberangan dan jalur kereta api dari Stasiun Gubeng menuju Jombang.
KH. Haris Munawir, Ketua Panitia penyambutan Napak Tilas yang juga Wakil Ketua PCNU Jombang mengatakan kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya mengajak warga NU melangkah bersama mengenang jejak para muassis, merawat sejarah, dan meneguhkan khidmah untuk umat dan bangsa. Inisiator Napak Tilas adalah para dzurriyah Muassis NU, utamanya KH Ali Kholil, cicit Syaikhona Kholil yang kini menjadi Rois Syuriyah PWNU Kalimantan Timur bersama para dzurriyah lainnya.
Inti Napak Tilas ini adalah penyerahan tongkat dan tasbih dari Cicit Syaikhona Kholil yang diwakili KH Fachruyddin Aschol di Demangan kepada cucu Kiai As’ad Samsul Arifin, KH Azaim Ibrohimi yang juga Pengasuh PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. “Selanjutnya tongkat dan tasbih itu akan dibawa dari Demangan ke Tebuireng oleh Kiai Azaim Inrohomi untuk diserahkan pada cucu Hadratus Syekh Hasyim Asy’ary, KH Fahmi Hadzik di Tebuireng,” jelas Gus Haris.
Lebih lanjut Gus Haris mengatakan, rombongan akan diberangkatkan pada Ahad pagi pukul 06.00 WIB dari PP Syaikhona Kholil Demangan, Bangkalan dan diperkiran tiba di finish PP Tebuireng Jombang pada 21.00 WIB menggunakan beberapa jenis kendaraan dan di beberapa kalur peserta akan jalan kaki. Sesuai peristiwa 100 tahun lalu, dari Demangan, rombongan menuju pelabuhan penyeberangan Kamal, Bangkalan untuk berganti moda kendaraan menggunakan kapal penyeberangan menunu pelabuhan Ujung di Tanjung Perak Surabaya. “Peserta napak tilas akan melanjutkan perjalanan menuju Makam Sunan Ampel untuk berziarah dan lanjut ke Stasiun Gubeng untuk gunakan moda kereta api menuju Stasiun Jombang,” sambungnya.
Gus Haris mengajak warga NU khususnya di Jombang untuk hadir menyambut rombongan napak tilas, bersatu dalam barisan, menapak jejak ulama, menguatkan jam’iyyah. Warga NU di Jombang diharapkan bisa jadi peserta partisipan atau penderek dan bisa berkumpul di Alun-alun Jombang pada ahad sore jam 17.00 WIB untuk bersama sama ikut melanjutkan Napak tilas dengan berjalan kaki dari Stasiun Jombang Menuju Pondok Pesantren Tebuireng. “Mari hadir dan Semarakkan Napak Tilas Isyarah Pendirian Nahdlatul Ulama Tahun 2026. Kehadiran warga Nahdliyyyin-Nahdliyyat adalah energi perjuangan, doa yang terus mengalir, serta bukti cinta kepada NU,” kat Gus Haris.
Gus Haris juga menekankan, kegiatan ini adalah agenda para dzurriyah melalui Komite Dzurriyah Muassis NU, dan bukan kegiatan PCNU, PWNU atau bahkan PBNU. Pihaknya sebagai PCNU Jombang berperan menyiapkan penyambutan kehadiran para dzurriyah muassis NU dan para peserta Napak Tilas. (*)




