Anggota Dewan Gresik Sebut Diskoperindag Gagal Menghidupkan Pudak Galeri

Gresik, Jurnal9.tv – Sejak diresmikan oleh Bupati Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Mohammad Qosim tepat di HUT Pemkab Gresik ke 46 dan Hari Jadi Kota Gresik ke 533, Kamis (27/2/2020), pusat Produk Unggulan dan Aneka Kuliner (Pudak) Galeri Gresik, hanya jadi monumen bangunan. Pembangunan gedung di jalan Pahlawan itu menggunakan anggaran APBD sebesar Rp10 miliar dimulai tahun 2017 dengan sistem multiyears.

Dulu, gedung itu kata pemerintahan era Bupati Sambari akan jadi tempat produk unggulan dan aneka kuliner warga Gresik. Sepinya gedung kuliner ini sudah sejak pertama diresmikan.

“Mereka (Sambari-Qosim) hanya bisa membangun dengan anggaran puluhan miliar. Tetapi gedungnya sekarang mangkrak. Rame saat pembukaan saja. Sedangkan yang meneruskan (Gus Yani-Bu Min) punya prioritas pembangunan yang lain,” ungkap Choirul Anam Ketua Orkesmas Informasi Dari Rakyat (IDR), Rabu (06/07).

Berbeda dengan Anam, Anggota DPRD Gresik Syaikhu Busyiri justru menganggap Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik gagal dalam menghidupkan target market. Menurutnya ada konsep yang salah dalam Pudak Galeri. Sehingga Diskoperindag perlu belajar lagi terhadap perilaku konsumen.

“Sejak awal saya mengkritisi Pudak Galeri, ada konsep yang tidak tertata dengan benar. Sepertinya Diskoperindag perlu belajar lagi dengan target market, terhadap perilaku konsumen, dan belajar kesuksesan membuka sebuah usaha,”Ujar politisi PKB ini.

Kegagalan Diskoperindag dalam menghidupkan Pudak Galeri ini, Syaikhu menerangkan, sangat merugikan masyarakat. Semula pelaku UMKM merasa optimis dengan banyaknya konsumen saat berjualan di tempat tersebut. Namun, mereka dibuat merugi karena tidak ada daya beli dari konsumen terhadap kuliner di Pudak Galeri.

“Saya kira Pudak Galeri harus dirombak habis-habisan untuk bisa menjadi tempat yang layak dibeli bagi masyarakat Gresik untuk menikmati kulinernya. Kasihan mereka dari hari ke hari merugi. Mereka dengan berbagai cara menyediakan modal untuk memasak tapi hasilnya zonk,”Terang anggota komisi IV DPRD Gresik yang sekaligus founder Omah Dhuafa.

Pantauan di Pudak Galeri, hanya tersisa 1 pedagang saja yang masih bertahan dan mengaku tetap optimistis menjalankan usahanya di sana. Pedagang itu adalah Iyan. Iyan memiliki stan Mie Ayam Mie Land di Gedung Pudak Galeri meski pembelinya sangat jarang.

Ketika ditemui saat itu ia mengaku tidak ingin berhenti mencoba peruntungan di Pudak Galeri. Meski banyak rekannya yang memilih tutup atau pindah ke tempat lain, pria berusia 36 tahun itu optimistis usahanya bisa berkembang di sana.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Diskoperindag Gresik Malahatul Fardah mengakui Pudak Galeri Gresik ditinggalkan banyak pelaku UMKM yang memilih stan di tempat lain.

“Kami sudah sering komunikasi dengan pemilik stand UMKM, ternyata alasannya tidak ada yang jaga dan memiliki tempat lain,”Tutup Fardah.(ap/snm)

Responses (43)

  1. Kamagra Commander maintenant [url=https://kamagraprix.com/#]achat kamagra[/url] kamagra oral jelly

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *