Gresik Miliki Rumah Vokasi Pertama di Indonesia

Gresik, Jurnal9.tv – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, yang pertama kali menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) No 68 tahun 2022, tentang Revitalisasi Pelatihan Vokasi dan Pendidikan Vokasi.

Tindaklanjut ini oleh Kadin Jatim diwujudkan dengan pendirian Rumah Vokasi yang berlokasi di jalan Panglima Sudirman Kabupaten Gresik. Sebagai tempat pelatihan maupun pendidikan lanjutan bagi lulusan SMK, agar bisa bersaing sebelum mereka terjun ke dunia kerja maupun dunia industri.

Menurut Gubernur Khofifah, dari proses industrialisasi dan industri manufaktur yang bergerak dengan berbagai dinamika dan adaptasi teknologi informasi, maka pendidikan vokasi menjadi penting.

“Nah, Gresik ini salah satu Ring Satu untuk area industri. Maka penyiapan warga Gresik, untuk memiliki vokasi tertentu, skill tertentu, menjadi sangat penting,” ujarnya, Jumat (24/06).

Rumah vokasi ini diharapkan tidak hanya untuk warga Gresik, tetapi memang prioritas bagi masyarakat Gresik dan juga kebutuhan industri di wilayah Gresik.

“Tadi saya menyampaikan, sekarang ini Tuban rasanya sudah harus segera bisa menyiapkan format yang sekarang dilakukan oleh Bupati Gresik,” imbuhnya.

Selain pemerintah daerah, keberadaan Rumah Vokasi ini tidak lepas dari sinergitas banyak elemen strategis. Khofifah menyebut, selain Kadin, ada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Perguruan Tinggi.

“Ada Kadin Jerman. Saya juga menyampaikan kepada Pak Andreas, terhadap kemungkinan untuk mengirim anak anak lulusan SMK, atau yang berminat pada vokasi tertentu, mendapatkan pendidikan vokasi bisa dua sampai tiga tahun,” tambahnya.

Melalui pembukaan Rumah Vokasi ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menuturkan ini merupakan upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan industrialisasi kedepan. Yakni meningkatkan kapasitas skill bagi lulusan SMK.

Sebab, penurunan angka pengangguran menjadi salah satu perhatian dari Pemerintah Kabupaten Gresik. Kesadaran inilah yang menjadi dasar Pemkab Gresik bekerja sama dengan Kadin, Apindo dan Hipmi.

“Anak muda Kabupaten Gresik, lulusan SMK, kalau ingin bekerja, berkarir di perusahaan, minimal setelah lulus, mengikuti pelatihan pelatihan yang dilakukan oleh Rumah Vokasi,” ucapnya.

Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik khawatir, jika lulusan SMK tidak mendapatkan tambahan pelatihan atau peningkatan skill sebagai salah satu pengalaman kerja, maka mereka tidak bisa memiliki daya saing.

Data yang tercatat dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, angka pengangguran Gresik masih cukup tinggi yakni sekitar 56.187 orang atau sekitar 8 persen dari jumlah penduduk. (ap/snm)

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *