Surabaya, jurnal9.tv -Universitas Negeri Surabaya melalui Pusat Pengembangan Desa dan Daerah (Pusbangdesda) secara resmi meluncurkan Akademi Koperasi Desa Merah Putih, sebuah program strategis yang dirancang untuk memperkuat kapasitas ketua dan pengurus koperasi desa agar mampu bertransformasi menjadi lembaga ekonomi modern, profesional, dan berkelanjutan.
Kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid di Gedung Rektorat UNESA ini diawali dengan laporan dari Kepala Pusbangdesda UNESA, Dr. Mufarrihul Hazin. Dalam penyampaiannya, Hazin menegaskan bahwa koperasi desa tidak boleh hanya bertahan, tetapi harus menjadi motor ekonomi lokal yang inovatif di tengah perubahan sosial dan digitalisasi yang semakin cepat.

Ia menekankan bahwa Akademi Koperasi Desa Merah Putih hadir sebagai wadah untuk memperkuat tata kelola, meningkatkan kompetensi SDM, serta memperkaya model bisnis koperasi desa melalui kurikulum pelatihan yang relevan dan aplikatif.
“Koperasi desa adalah pilar ekonomi kerakyatan. Melalui akademi ini, UNESA ingin menghadirkan pusat pembelajaran yang benar-benar menjawab kebutuhan lapangan, agar koperasi desa mampu tumbuh lebih kuat dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Hazin lewat keterangan tertulis pada senin ( 8/12).
Setelah laporan kegiatan, acara dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI, Farida Farichah, yang memberikan opening speech penuh motivasi dan arah kebijakan. Farida menyampaikan bahwa koperasi desa harus bertransformasi menjadi lembaga ekonomi yang sehat, akuntabel, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

“Koperasi desa harus naik kelas. Mereka harus dikelola secara modern, memiliki tata kelola yang kuat, dan mampu menciptakan peluang usaha baru. Program UNESA ini merupakan langkah konkret yang sangat kami apresiasi dalam mempercepat transformasi koperasi desa di Indonesia,” tegasnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli dari berbagai sektor, yaitu Nanang Abu Hamid (Dinas Koperasi Jatim), Wawan Yunianto (KDKMP Jawa Timur), Meithiana Indrasari (KDKMP Surabaya), dan Rio Sarwo Wibisono (KKMP Dadaprejo Kota Batu). Para narasumber membawakan materi mulai dari tata kelola kelembagaan, best practice pengelolaan KDKMP, penyusunan bisnis dan pembiayaan, hingga manajemen SDM dan permodalan koperasi desa.
Puluhan peserta luring yang berasal dari ketua dan pengurus koperasi desa mengikuti pelatihan intensif selama sehari penuh, sementara peserta daring dari berbagai daerah turut mengikuti melalui platform hybrid UNESA. Antusiasme peserta tampak dari diskusi interaktif, studi kasus, hingga sesi tanya jawab yang berlangsung hangat.
Dengan adanya Akademi Koperasi Desa Merah Putih, UNESA meneguhkan komitmennya sebagai perguruan tinggi yang aktif bergerak dalam pemberdayaan desa. Program ini diharapkan menjadi gerakan besar untuk mendorong koperasi desa lebih inovatif, lebih profesional, dan lebih mampu menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.




