Madiun, jurnal9.tv -Program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur menggelar kegiatan “Fasilitasi Pengembangan Jaringan Kerjasama dan Kemitraan” di Resto Lombok Ijo, Kota Madiun, pada Senin, 20 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pesantren peserta OPOP dari wilayah Magetan, Madiun, Nganjuk, dan Ponorogo, dengan tujuan memperkuat jejaring usaha serta membuka peluang kolaborasi antar pesantren dan pelaku usaha lokal.
Acara dibuka oleh Kepala Bidang Pemasaran Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Andrian Himawan Wahyu Aji, yang hadir mewakili Kepala Dinas. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi semangat para pelaku OPOP yang terus berinovasi serta berupaya memperluas jaringan bisnis pesantren sebagai bagian dari penguatan ekonomi umat.
“Kegiatan ini menjadi langkah penting untuk memperluas jaringan usaha antar pesantren. Dengan adanya kemitraan seperti ini, diharapkan produk unggulan pesantren rapat lebih berkembang dan memiliki daya saing di pasar yang lebih luas” Ujar Andrian Himawan Wahyu Aji
Hadir sebagai narasumber, Sekretaris Jenderal OPOP Jatim, Gus Ghofirin, dan Muhammad Syaifudin dari Kadin Jawa Timur, yang membawakan materi bertema “Strategi Pengembangan Jaringan Pemasaran Produk Anggota OPOP Jatim”. Keduanya mendorong para peserta untuk aktif menjalin kemitraan dan meningkatkan daya saing produk pesantren di pasar yang lebih luas.
Dalam pemaparannya, Gus Ghofirin menekankan pentingnya setiap pesantren memiliki jejaring yang kuat agar potensi ekonomi pesantren bisa terus berkembang. “Saya berharap acara ini benar-benar dapat memperkuat jaringan pemasaran produk pesantren. Output nya terbangun jaringan, Outcomes nya terjadi peningkatan omzet penjualan” ujarnya.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta tampak antusias mengikuti sesi diskusi dan tanya jawab. Mereka berbagi pengalaman seputar pengelolaan usaha pesantren, strategi pemasaran produk lokal, hingga upaya memperluas jaringan distribusi. Momen ini menjadi ajang belajar bersama bagi pesantren yang baru merintis maupun yang telah memiliki unit usaha mandiri untuk saling bertukar ide dan peluang kerjasama.
Sementara itu, Muntadzir Kaukab Ataq dari Pesantren Subulun Najjah Magetan menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat memperkuat peran pesantren dalam pemberdayaan masyarakat. “Kami berharap dari kegiatan seperti ini pesantren bisa mengembangkan bisnis agar dapat berkontribusi untuk masyarakat, tidak hanya di kalangan sendiri, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, OPOP Jatim terus berupaya memperkuat sinergi antara pesantren dan dunia usaha, agar terbangun jejaring ekonomi yang produktif, mandiri, dan berkelanjutan.