Di Depan Kader Muda NU, Prof. Mas’ud Paparkan Peran Penting ISNU dalam Dakwah Digital

Sidoarjo, jurnal9.tv -Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) bersama Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar workshop dengan mengusung tema ‘Pembuatan Konten Kreatif Berbasis Nilai Aswaja dan Moderasi Beragama’ di Hall Kampus 2 Unusida Lingkar Timur, Sidoarjo (25 November 2024). Kegiatan ini dihadiri oleh 75 peserta yang terdiri dari siswa sekolah, mahasiswa, serta anggota ISNU. Dengan antusiasme tinggi terhadap pengembangan konten kreatif yang mengangkat nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan, peserta tidak beranjak hingga pukul empat sore.

Kegiatan ini menghadirkan pembicara kunci Ketua PW ISNU Jawa Timur Prof. M. Mas’ud Said dan beberapa narasumber, yaitu Ketua PC ISNU Sidoarjo sekaligus Instruktur Nasional Moderasi Beragama, H Sholehuddin dan Kader ISNU sekaligus Konten Kreator, Ahadin Syarifudin Fahmi Adimara.

Dalam paparannya yang bertema “Dinamika Dakwah Digital”, Ketua PW ISNU Jawa Timur menyampaikan peran penting sarjana NU dalam menghadapi tantangan dakwah di Era Digital. “Saudara-saudara ini para calon sarjana NU harus siap menjadi kader aswaja yang militan”. Menurut Dewan Pengawas Unusida tersebut, di antara peran sarjana NU adalah mendukung misi besar Satu Abad NU, salah satunya adalah penguatan Ideologi Aswaja. Karena itu kegiatan yang digelar ISNU Sidoarjo ini relevan dengan misi tersebut.

Saat ini PW ISNU Jawa Timur menurut direktur pasca sarjana Universitas Islam Malang (Unisma) tersebut sudah melakukan berbagai upaya penguatan literasi digital, di antaranya melalui revitalisasi website dan perpustakaan digital (digital library). Berbagai informasi tersajikan di website PW ISNU Jatim dan media online. Melalui langkah ini, diharapkan dakwah digital semakin menguat di kalangan warga NU. “Karena itu, saya berterima kasih kepada ISNU Sidoarjo yang telah melakukan langkah cerdas ini”, pungkasnya.

Pada sesi pertama, Ketua ISNU Sidoarjo Sholehuddin membekali materi tentang aswaja dan Moderasi Beragama. Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya itu menegaskan bahwa Tiga puluh empat persen masyarakat kita berasal dari kelompok milenial yang akrab dengan teknologi informasi. Kelompok ini rentan terpengaruh paham ekstrem.

Karena itu penguatan nilai aswaja dan moderasi beragama mutlak harus dimiliki mereka. “Saudara harus siap melakukan kontra narasi dengan nilai aswaja dan Moderasi Beragama”, ujar Sekretaris BPP Unusida itu. Diharapkan setelah kegiatan ini Saudara siap menjadi konten kreator dan kader muda aswaja dan Moderasi Beragama”, pungkas Instruktur Nasional Moderasi Beragama Kemenag RI tersebut.

Sesi kedua yang dipandu Ahadin Fahmi Adimara lebih mengarah teknik dan praktik menjadi konten kreator. Dia juga menampilkan berbagai contoh yang sudah ada. Selama satu jam lebih para peserya dibagi menjadi 9 kelompok berdasarkan 9 kata kunci Moderasi Beragama yang sebagianbya terdapat nilai aswaja seperti kemanusiaan, kemaslahatan umum, taat konstitusi, berimbang, keadilan, komitmen kebangsaan, anti kekerasan, toleransi dan penghormatan terhadap tradisi. Setelah melewati penilaian tim, dipilih video terbaik yaitu kelompok Anti Kekerasan.

Pesan Ketua PCNU Sidoarjo

Hadir sekaligus membuka acara, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zainal Abidin. Kang Zainal, panggilan akrab dosen Al Khoziny tersebut menyoroti kader NU yang sering terlambat untuk beradaptasi dengan teknologi dan sains. Oleh karena itu, NU sering di serang melalui media.

“Sebagai kader muda NU harus dapat mengakomodasi dalam membuat konten yang menarik, baik konten dakwah, edukasi atau pendidikan. Ruang ini dapat menjadi kesempatan bagi kader-kader NU dapat mengambil peran dan mampu bersaing di media. Untuk mengisi konten dengan baik dan bermanfaat,” tuturnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Rektor 1 Hadi Ismanto, Wakil Rektor 3, H. Ali Masykuri, Kepala Unit Pendidikan Islam dan Keaswajaan Gus Aris Karomy sekaligus ‘Iftitah’. Hadir pula para Wakil Ketua PC ISNU Sidoarjo seperti H. Asnan, H. Masruri, M. Misbah dan beberapa pengurus lainnya.