Gus Nabil Kecam Arogansi Polisi pada Anggota Pagar Nusa Sukoharjo

Sukoharjo, jurnal9.tv -Ketua Umum PP Pagar Nusa, Gus Nabil Haroen, mengecam keras tindakan represif yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap anggotanya dalam sebuah insiden di Sukoharjo, Sabtu (14/9) lalu. Tindakan represi kepolisian ini dianggap bisa mencoreng hubungan baik Pagar Nusa NU dengan Kepolisian yanh selama ini terjalin secara harmonis.

Gus Nabil menyampaikan hal itu, dalam rapat terbatas yang dilangsungkan di kediaman Ketua PCNU Sukoharjo, KH. Khomsun Nur Arif pada Sabtu malam. Baginya, tindakan aparat di Sukoharjo tidak sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Sabtu malam itu, Pagar Nusa Sukoharjo sedang mengadakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pembaiatan 375 anggota baru. Selama acara berlangsung, situasi di lapangan terpantau aman dan terkendali. Namun, terdapat pengerahan aparat keamanan dalam jumlah besar yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan. “Pasca acara, beredar video yang menunjukkan tindakan represif aparat kepolisian terhadap anggota Pagar Nusa,” jelasnya.

Ia menilai insiden ini sebagai bentuk pengusikan dan gangguan terhadap organisasi yang selama ini telah menjalin hubungan baik dengan Polri. Hubungan Pagar Nusa dengan Polri selama ini terjalin dengan baik, namun mengapa arogansi seperti ini bisa terjadi. “Saya ingatkan, menyenggol anggota saya, berarti menyenggol saya, karena mereka adalah bagian dari keluarga besar saya,” tegas Gus Nabil mengingatkan

Bagi Pagar Nusa, insiden ini dikhawatirkan menimbulkan dampak jangka panjang terkait keberlangsungan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa. “Saya khawatir, jika hal ini terus berlanjut, pencak silat akan terasing di negerinya sendiri, dan perlahan-lahan punah,” tuturnya.

Sesuai arahan para kiai, lanjut Gus Nabil Pagar Nusa menyatakan tidak akan tinggal diam dan akan mengambil langkah-langkah hukum yang terukur untuk memperjuangkan keadilan. “PP Pagar Nusa mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan pencak silat sebagai warisan luhur bangsa,” tandasnya. (*)