Pasuruan, jurnal9.tv -Perhutanan Sosial merupakan gerakan yang integrated, gerakan besar yang melibatkan banyak pihak di NU. Gerakan ini merupakan bagian dari Gerakan Keluarga Maslahat. Melaksanakan program perhutanan sosial pada hakekatnya membangun keluarga. Hari ini (Rabu, 28 Februari) Pokja (Kelompok Kerja) Perhutanan Sosial PWNU Jatim mengadakan rapat kerja selama dua hari (28-29 Februari 2024) untuk menyusun rencana kerja perhutanan sosial tahun 2024.
Pembukaan acara ini dihadiri oleh jajaran Pengurus PBNU, PWNU Jatim, MWC dan Ranting serta petani hutan yang terlibat. Wakil Ketua Umum PBNU, KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, KH Fahmy Akbar Idries, KH.Dr. Misbahul Munir, Dr. Candra Tri Aprianto dan lainnya.
Gus Fahmi, ketua PBNU yang membidangi Perhutanan Sosial, menyatakan dengan tegas, “Jika ada hasilnya, tidak usah memikirkan pengurus NU. Kembalikan kepada masyarakat,” ini adalah bentuk komitmen awal PBNU. Program perhutanan sosial diupayakan untuk mencapai hasil yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Selain itu, beliau memberikan pesan kepada LPP (Lembaga Pengembangan Pertanian) perlu membuat profiling setiap titik program perhutanan sosial. Mempromosikan kisah-kisah sukses program perhutanan sosial kepada masyarakat umum. Mempromosikan kepada masyarakat sangat penting untuk membuktikan dan membangun kepercayaan masyarakat kepada NU.
Promosi keberhasilan ini secara internal akan mendorong lembaga-lembaga lain aktif dalam menjalankan program kerjanya. Menciptakan iklim bersaing dalam pelaksanaan program kerja lembaga di NU akan menciptakan kinerja yang lebih baik di masa depan.